Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Viral Lokal

BPD Bela Sudirman Kades Bonto Sinjai Sudirman Usai Viral Terobos Kerumunan Warga, MUI Tabayyun

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bonto dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sinjai menanggapi aksi Sudirman, Kepala Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI FADHLULLAH MARZUKI DAN SUDIRMAN
KADES BONTO - Kolase foto Ketua I MUI Sinjai, H Fadhlullah Marzuki (kiri) dan tangkapan layar Kepala Desa Bonto, Sudirman naik motor terobos kerumunan warga yang kerja bakti. MUI menanggapi Sudirman yang pakai sepatu masuk masjid di Bonto. 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Ainun Taqwa

SINJAI, TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bonto dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sinjai menanggapi aksi Sudirman, Kepala Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, yang viral di media sosial.

Berdasarkan video yang beredar, Sudirman dengan mengendarai sepeda motor trail (dirt bike) tampak menerbos kerumunan warga yang sedang kerja bakti memperbaiki jalan.

Selain itu, dia juga mengenakan sepatu saat masuki masjid.

Warganet pun menyebut Sudirman pejabat arogan.

Namun, Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bonto, Marsuki membela Sudirman.

Dia menyebut, tak ada maksud kepada desa mempertontonkan arogansi di hadapan warganya.

Dia membantah narasi di media sosial.

Kata Marsuki, Sudirman saat itu memindahkan sepeda motornya untuk memperlancar proses perbaikan jalan.

“Saya yang suruh pindahkan motornya karena motor itu posisi di bawah (turunan) dan jalan yang diperbaiki sudah mau dicor,” kata Marsuki kepada Tribun-Timur.com, Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Sosok Sudirman Kades di Sinjai Naik Motor Terobos Jalan Saat Warga Kerja Bakti

Sudirman harus melewati kerumunan warga karena, kata Marsuki, tidak ada jalan lain.

Saat itu motor Sudirman berada dibagian bawa (penurunan) jalan yang akan di cor.

"Harus lewat di tengah-tengah warga karena tidak ada jalan lain,” ujarnya.

Marsuki juga mengklaim jika Sudirman berkinerja baik selama menjabat.

“Saya nilai Pak Desa itu kinerjanya bagus. Kalau ada keluhan warga pasti diselesaikan,” katanya.

Satu di antara contoh kinerja Sudirman adalah selalu menghidupkan gotong royong.

“Hampir setiap pekan kita selalu gotong royong perbaiki infrastruktur yang dipelopori Pak Desa,” ujarnya.

Bahkan Sudirman tak segan mengeluarkan uang pribadinya untuk membantu membiayai makan minum warga yang ikut kerja bakti.

“Kalau kita kerja bakti dan ada Pak Desa selalu itu memberikan uang pembeli makan minum,” katanya.

MUI Tabayyun

Sementara, terkait dengan kepala desa masuk masjid pakai sepatu, MUI langsung meminta klarifikasi.

Ketua I MUI Sinjai, H Fadhlullah Marzuki mengatakan, kepala desa pakai sepatu masuk masjid karena saat itu masjid dalam proses renovasi.

“Saat itu masjid dalam proses pemasangan tegel, tentu akan beda keadaan jika itu dalam kondisi biasa atau beribadah,” ujar Fadhlullah, Selasa hari ini.

Dia meminta netizen tabayyun sebelum menyebar konten dan berkomentar di media sosial.

“Saya sudah bertabayyun kepada beliau langsung sesuai cara dan etika agama,” kata Ustadz Fadhlullah Pemimpin Ponpes Darul Istiqamah Sinjai.

Sebelumnya dikonfirmasi, Sudirman menjelaskan mengapa dirinya menggunakan sepatu masuk di dalam masjid.

Momen itu, kata Sudirman, terjadi sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha 2025 di Masjid Miftahul Jannah Desa Bonto.

Saat itu masjid tersebut dalam proses renovasi.

“Pada saat itu masjid lagi pemasangan tegel. Sebelumnya saya di teras masjid membantu warga mengangkat tegel. Pada saat saya mau pulang ke Kantor Desa, tiba tiba ada yang memanggil untuk melihat posisi pemasangan tegel dinding bagian dalam,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa.

Pimpin Kerja Bakti

Selanjutnya, kata Sudirman, soal dirinya mengendarai motor melintas di hadapan warga yang sedang gotong royong terjadi di jalan poros Desa Bonto-Pattongko, pekan lalu.

Gotong royong tersebut dipimpin langsung Sudirman.

“Saya yang pimpin langsung itu kerja bakti. Kebetulan posisi motor saya ada dibawa dan jalan sudah mau di cor, saya disuruh warga untuk membawa motor ke atas sebelum pengecoran jalan dilakukan,” katanya.

Sudirman mengaku momen tersebut direkam menggunakan handphone miliknya sendiri.

“Banyak videonya di HP saya karena setiap pekerjaan jalan saya rekam,” ujarnya.

Hal tersebut bertujuan agar jalan rusak di desanya mendapat perhatian serius dari Pemda Sinjai.

“Kan ini jalan kabupaten, tapi tidak ada anggarannya karena efisiensi makanya saya ajak warga untuk kerjakan secara swadaya,” katanya.

Sudirman juga menyampaikan permintaan maafnya atas kegaduhan yang terjadi.

“Dengan besar hati saya minta maaf atas kejadian ini. Tidak ada maksud apapun mengecilkan dan tidak menghargai warga,” ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved