2 Ulah Sudirman Kades Bonto Sinjai Dipergunjingkan Warga dalam 2 Tahun Terakhir

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sudirman, Kepala Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sudah 2 kali jadi sorotan dalam 2 tahun terakhir.

Pertama, ketika dia mencabut stiker di mobil operasional desa dan menutup rotator.

Tindakannya itu menuai protes.

Kahar, salah seorang warga Bonto pada Kamis (9/11/2023) mengatakan, Sudirman seharusnya tidak mencopot stiker di mobil operasional itu.

Pasalnya, itu mobil dinas yang dapat digunakan semua warga.

"Sudah dua minggu lebih stiker mobil operasional desa dan rotator ditutup," kata Kahar.

Mobil operasional itu dibeli menggunakan dana desa pada tahun 2022 lalu.

Warga juga memungsikan mobil itu sebagai ambulans karena ambulans dari puskemas dan dinas kesehatan sulit dijangkau.

Tindakan Sudirman yang kedua dan menuai sorotan adalah menerobos kerumunan warga yang bekerja bakti dan pakai sepatu masuk ke masjid.

Sudirman tampak mengendarai motor trail melintas di hadapan puluhan warga yang memperbaiki jalan.

Baca juga: Sosok Sudirman Kades di Sinjai Naik Motor Terobos Jalan Saat Warga Kerja Bakti

Kata Sudirman, itu terjadi di jalan poros Desa Bonto-Pattongko pekan lalu.

“Saya yang pimpin langsung itu kerja bakti. Kebetulan posisi motor saya ada dibawa dan jalan sudah mau di cor, saya disuruh warga untuk membawa motor ke atas sebelum pengecoran jalan dilakukan,” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (8/7/2025).

Sudirman mengaku momen tersebut direkam menggunakan handphone miliknya sendiri.

“Banyak videonya di HP saya karena setiap pekerjaan jalan saya rekam,” ujarnya.

Baca juga: BPD Bela Sudirman Kades Bonto Sinjai Sudirman Usai Viral Terobos Kerumunan Warga, MUI Tabayyun

Hal tersebut bertujuan agar jalan rusak di desanya mendapat perhatian serius dari Pemda Sinjai.

“Kan ini jalan kabupaten, tapi tidak ada anggarannya karena efisiensi makanya saya ajak warga untuk kerjakan secara swadaya,” katanya.

Soal dirinya masih menggunakan baju dinasnya masuk di dalam masjid menggunakan sepatu, itu terjadi sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha 2025 di Masjid Miftahuk Jannah Desa Bonto.

Saat itu masjid tersebut dalam proses renovasi atau diperbaiki.

“Pada saat itu masjid lagi pemasangan tegel. Sebelumnya saya di teras masjid membantu warga mengangkat tegel. Pada saat saya mau pulang ke Kantor Desa, tiba tiba ada yang memanggil untuk melihat posisi pemasangan tegel dinding bagian dalam,” ujarnya.

Sudirman juga menyampaikan permintaan maafnya atas kegaduhan yang terjadi.

“Dengan besar hati saya minta maaf atas kejadian ini. Tidak ada maksud apapun mengecilkan dan tidak menghargai warga,” ujarnya.(*)