Gubernur Sulsel
Kebijakan Baru, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman: Semua Kadis dan Staf Hafal Juz 30 Alquran
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengusulkan agar kepala dinas dan Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya yang beragama Islam
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Edi Sumardi
Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana
BELOPA, TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mengusulkan agar kepala dinas dan Aparatur Sipil Negara (ASN) lainnya yang beragama Islam membiasakan diri menghafal juz 30 Al-Qur’an sebagai bagian dari pembentukan karakter dan integritas pribadi.
Usulan itu disampaikan saat menghadiri peringatan HUT ke-66 Kabupaten Luwu di Lapangan Andi Djemma, Belopa, Kabupaten Luwu, Sulsel di hadapan jajaran Forkopimda Sulsel dan tamu undangan.
“Semua kadis dan staf yang beragama Islam saya harap bisa menghafal juz 30. Tidak terlalu sulit sebenarnya. Walaupun naik-turun, itu bisa dilakukan,” kata Andi Sudirman dalam sambutannya.
Menurut Gubernur, membaca dan menghafal Al-Qur’an bukan sekadar ibadah, tetapi juga dapat melembutkan hati dan memperbaiki etika kerja ASN.
“Karakter itu perlu dibentuk. Saya ingin minimal hafal juz 30, karena ini juga bisa menjadi modal dalam kehidupan berkeluarga, terutama bagi laki-laki sebagai calon imam,” tambahnya mengatakan.
Baca juga: Siswa SMA dan SMK di Sulsel Harus Hafal 3 Juz Al-Quran, Ini Ketentuannya
Gubernur Sulsel dua periode itu mengaku, arah kepemimpinannya banyak terinspirasi dari nasihat ulama yang ia temui.
Ia menyebut ada tiga prinsip utama yang menjadi pegangannya dalam menjalankan tugas pemerintahan: memverifikasi informasi, menjaga kesehatan, dan mencintai lingkungan.
“Misalnya Jenderal Yusuf, beliau turun langsung memastikan pakaian dan makanan prajurit sampai. Saya juga terapkan itu, termasuk saat mengecek pelaksanaan SPMB. Selain itu, pola hidup sehat dan pelestarian lingkungan juga saya tekankan,” jelasnya.
Akademisi: Inisiatif Positif
Menanggapi usulan tersebut, pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Prof Firdaus Muhammad, menilai inisiatif itu positif secara nilai spiritual, namun perlu ditempatkan dalam kerangka kebijakan yang sesuai dengan regulasi ASN.
“Membaca dan menghafal Al-Qur’an itu mulia, tapi tidak diatur dalam regulasi sebagai syarat kinerja ASN. Kinerja ASN diukur berdasarkan integritas dan profesionalisme sesuai UU ASN,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Ia mengingatkan, penerapan nilai-nilai keagamaan dalam birokrasi tidak boleh menjadi beban administratif bagi ASN.
“Jangan sampai ASN dianggap tidak kompeten hanya karena tidak hafal juz 30. Yang penting adalah bagaimana mereka membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam perilaku, apapun profesinya,” imbuhnya.
Meski demikian, Guru Besar Komunikasi Politik Agama itu menyebut ide Gubernur tidak sepenuhnya keliru. Ia justru menyarankan agar pendekatan yang dilakukan berbasis pendalaman makna, bukan sekadar hafalan.
Sosok 6 Siswa Terpilih Terima Beasiswa Gubernur Andi Sudirman di Momen HUT ke-66 Luwu |
![]() |
---|
Berkat Retreat Magelang, Andi Sudirman Ngaku Makin Akrab 24 Bupati dan Wali Kota se-Sulsel |
![]() |
---|
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Kian Tegas Jelang Turun Takhta, 3 Kepala OPD Dievaluasi di Juli 2023 |
![]() |
---|
Tak Sekadar WTP, Ini Bukti Andi Sudirman Sulaiman Berintegritas |
![]() |
---|
Andi Sudirman Minta Bantuan 25 Profesor dan 18 Doktor Urusi Sulsel, Diangkat Jadi Tenaga Ahli TGUPP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.