Berita Sulsel
Ini Penyebab Utama Kenapa di Sulsel Banyak Pengangguran
Perlunya sinergi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Penanaman Modal/PTSP untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Noel mengungkapkan, ia baru saja melakukan sidak ketenagakerjaan ke berbagai daerah.
Salah satunya di Morowali, Sulawesi Tengah, yang terdapat banyak industri.
Dari sidak yang dilakukannya, justru sejumlah perusahaan di Morowali masih kekurangan tenaga kerja.
"Mereka malah kurang tenaga kerja. Kurang tenaga kerja di sana. Makanya kita lagi coba, apakah orang-orang ini, sarjana-sarjana ini mau kerja di sana, gitu," katanya.
"Sarjana-sarjana ini kan terbiasa dengan kehidupan kita. Tiba-tiba dia harus ke kawasan yang enggak ada tempat hiburan dan lain-lain. Ini kan ngaruh ke psikologis mereka ya," tambah Noel.
Ia juga menyarankan para sarjana mau melakukan upskilling dan reskilling supaya bisa menyesuaikan dengan lowongan kerja yang ada. Sebab, jika tidak, para sarjana tidak akan bisa bersaing di dunia kerja.
"Kalau adanya lowongan itu, sementara dia butuh pekerjaan. Jadi mau tidak mau harus reskilling. Karena adanya lokernya itu," tambah Noel.
Cari kerja ke luar negeri sebagai solusi terakhir
Dalam kesempatan yang berbeda, Menaker Yassierli menyampaikan bahwa sebenarnya masih banyak lapangan kerja di dalam negeri.
Sehingga, para WNI yang masih menganggur tidak perlu ke luar negeri untuk mencari lapangan kerja.
Menurutnya, bekerja ke luar negeri menjadi solusi terakhir dari kebutuhan lapangan pekerjaan saat ini.
"Jadi kita harus mengoptimalkan semua peluang. Yang pertama, peluang pertama itu sebenarnya adalah dari program prioritasnya Pak Presiden," ujar Yassierli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
"Jadi (ada) makan bergizi gratis 50.000 satuan SPPG, (ada) 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Nanti kemudian ada hilirisasi, kemudian ada ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata," jelasnya.
Namun, Yassierli mengakui bahwa program-program pemerintah itu masih berproses untuk persiapan maupun pelaksanaan.
Kementerian Ketenagakerjaan sendiri juga membantu menyiapkan SDM tenaga kerja dalam program yang ada. Misalnya, dengan Kementerian Koperasi telah disepakati pelatihan pengelola Koperasi Desa Merah Putih.
"Kemudian (solusi) yang kedua, tentu lapangan kerja dari investasi baru. Dengan adanya Danantara, teman-teman juga lihat sudah ada investasi sekian masuk," ungkap Yassierli.
"Kami sudah ada MoU dengan Kementerian Investasi bahwa ke depan setiap ada investasi itu akan masuk juga pertimbangan terkait dengan ketenagakerjaan," lanjutnya.
Solusi ketiga, yakni Kementerian Ketenagakerjaan mendekatkan diri dengan para pengusaha untuk mendapatkan bocoran data kebutuhan lapangan kerja.
Baru untuk solusi keempat, Yassierli menyebut bekerja di luar negeri bisa menjadi opsi selanjutnya.
"Yang keempat, baru nanti kita berbicara peluang untuk magang ataupun tenaga kerja di luar negeri. Jadi semua itu kita optimalkan," tambah Yassierli.
Sulsel Urutan 6 dengan Universitas Terbanyak di Indonesia, Provinsi Dedi Mulyadi Nomor 1 |
![]() |
---|
Baru, Siswa SMA di Sulsel Tidak Hafal Quran Tidak Naik Kelas? SMA di Makassar Terapkan Setor Hafalan |
![]() |
---|
Kantor Bawaslu Sulsel Dilengkapi Ruang Menyusui |
![]() |
---|
Plt Gubernur Yakin Partai Gelora Akan Jadi Rising Star di Sulsel, Niat Bergabung? |
![]() |
---|
Dorong Pemulihan Ekonomi, Pemprov Sulsel Sinkronisasi Program TPKAD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.