Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jusuf Kalla

Jusuf Kalla: Setiap Konflik Bisa Selesai dengan Dialog, Tak Mesti Perang

Jusuf Kalla atau JK mengungkapkan bahwa setiap konflik bisa diselesaikan dengan dialog dan tidak mesti berakhir perang.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tim JK
TAK MESTI PERANG- Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK menghadiri Martti Ahtisaari Legacy Seminar "The Future of Peace Mediation" di Mayapada Tower Jakarta, Senin (30/6/2025). Menurut JK, setiap konflik bisa diselesaikan dengan dialog dan tidak mesti berakhir perang. 

Aktivitas sipil, penerbangan komersial, dan layanan publik di wilayah yang sebelumnya lumpuh mulai kembali normal secara bertahap.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa operasi militer tersebut adalah “kemenangan strategis” dan membuka jalan bagi perluasan perjanjian damai Abraham Accords dengan negara-negara Arab.

“Kami telah menunjukkan bahwa Israel tidak akan tinggal diam terhadap ancaman eksistensial,” ujarnya dalam konferensi pers, 27 Juni lalu.

Sementara itu, pemerintah Iran memberlakukan pengetatan keamanan besar-besaran di dalam negeri. Ratusan orang ditangkap karena dianggap mengkritik pemerintah selama perang.

Di wilayah Kurdi, terjadi bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi bersenjata.

Amnesty International dan Human Rights Watch mengecam langkah ini sebagai pelanggaran HAM berat.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump (periode kedua) mengumumkan bahwa pembicaraan diplomatik antara Washington dan Teheran akan dimulai “dalam minggu ini.” Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa tidak akan ada eskalasi lebih lanjut. Namun para pengamat menilai situasi masih rapuh, dan setiap insiden kecil berpotensi memicu kembali konflik besar.

12 Hari Perang
Konflik dipicu oleh tuduhan Israel bahwa Iran mempercepat program senjata nuklirnya dan terlibat langsung dalam mendukung serangan roket dari Hizbullah ke wilayah utara Israel.

Dalam responsnya, militer Israel meluncurkan serangan udara ke beberapa situs penting militer dan nuklir di Iran, termasuk fasilitas di Natanz dan Isfahan.

Iran membalas dengan meluncurkan lebih dari 100 drone dan puluhan rudal balistik ke wilayah Israel. Beberapa rudal dan drone berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan sekutunya. Namun, sejumlah target sipil dan militer tetap terkena dampak, menimbulkan korban jiwa di kedua pihak.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir Iran menyebabkan kerusakan serius, tetapi belum menimbulkan kebocoran radiasi besar. 

Meski demikian, para analis menyebut program nuklir Iran kemungkinan hanya tertunda selama beberapa bulan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved