Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Golkar Sulsel 2025

Ada Apa di Balik Rujuknya Taufan Pawe dan Nurdin Halid Jelang Musda Golkar Sulsel?

Jelang Musda Golkar Sulsel 2025, Taufan Pawe dan Nurdin Halid terlihat akrab. Apa makna di balik rujuknya dua tokoh ini? Manuver politik atau strategi

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
ERLAN SAPUTRA/TRIBUN TIMUR
GOLKAR SULSEL - Nurdin Halid dan Taufan Pawe usai silaturahmi kader Golkar Sulsel di Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu (21/6/2025) siang. Jelang Musda Golkar Sulsel 2025, Taufan Pawe dan Nurdin Halid terlihat akrab. Apa makna di balik rujuknya dua tokoh ini? Manuver politik atau strategi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Hubungan politik antara Nurdin Halid (NH) dan Taufan Pawe (TP) kembali mencair menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan 2025.

Padahal, keduanya sempat bersitegang dalam beberapa tahun terakhir.

Retaknya hubungan NH dan TP mulai terlihat sejak Musda Golkar Sulsel 2020.

Saat itu, TP menggantikan NH dalam proses yang diwarnai ketegangan tinggi.

Musda 2020 bahkan sempat diboikot oleh sejumlah DPD II kabupaten/kota.

NH secara terbuka menolak hasil Musda karena menilai prosesnya cacat prosedur dan tidak demokratis.

Ketegangan berlanjut saat TP menjabat sebagai Ketua Golkar Sulsel.

Loyalis NH jarang diberi ruang strategis dalam kepengurusan.

TP juga beberapa kali menyindir gaya kepemimpinan sebelumnya, dan menyatakan ingin membawa Golkar keluar dari “politik patron” yang dinilainya menghambat regenerasi.

Namun, dalam beberapa agenda politik terakhir, NH dan TP terlihat kembali bersama.

Baru-baru ini, keduanya tampak akrab dalam acara Partai Golkar di Hotel Gammara, Makassar.

Mereka saling melontarkan pujian di hadapan para kader.

Momen ini memicu spekulasi tentang arah manuver politik keduanya jelang Musda 2025.

Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla, menilai kemunculan kembali NH di panggung politik Golkar Sulsel bukan hal biasa.

“NH tetap tokoh sentral. Ia berpengaruh besar secara kelembagaan karena posisinya di DPP sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, dan juga secara historis karena rekam jejaknya sebagai tokoh senior Golkar Sulsel,” ujar Adi kepada Tribun-Timur, Kamis (26/6/2025).

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved