Utang Warga Sulsel di Bank Tembus Rp165 Triliun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Utang warga Sulawesi Selatan (Sulsel) di bank tembus Rp165,56 triliun per April 2025.

Hal itu berdasarkan paparan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kinerja sektor jasa keuangan Sulsel, Selasa (24/6/2025).

Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin mengatakan dari sisi penyaluran kredit, utang warga Sulsel bertambah.

Kredit yang disalurkan bank tumbuh sebesar 3,81 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2024.

Penyaluran kredit di Sulsel masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 53,80 persen.

Namun dari sisi pertumbuhan kredit didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 7,87 persen. 

Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 22,98 persen dengan nominal mencapai Rp38,05 triliun.

Baca juga: 19 Kantor Cabang Bank Tutup di Sulsel, Ada Apa?

OJK juga mencatat total aset perbankan Sulsel mencapai Rp204,95 triliun per April 2025.

Angka tersebut tumbuh sebesar 6,32 persen secara year on year (yoy).

Moch Muchlasin merinci, dari jumlah tersebut aset bank umum tumbuh 6,44 persen menjadi Rp201,178 triliun.

Lalu aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR) tumbuh 0,56 persen menjadi Rp3,77 triliun.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,60 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp139,38 triliun. 

“DPK di Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 58,83 persen,” kata Muchlasin.

“Kinerja intermediasi perbankan Sulawesi Selatan terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 120,92 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level 3,00 persen,” tambahnya.

Aset Bank Syariah Tumbuh 17 Persen