Sampah Bulukumba
Dari Pasar ke Pinggir Jalan, Sampah Jadi Pemandangan Sehari-hari di Bulukumpa
Sampah dari pasar hingga bahu jalan poros Bulukumpa berserakan. Udara bau, jalan kumuh. Warga minta Pemkab tegas, jangan hanya imbauan..
TRIBUNBULUKUMBA.COM, BULUKUMPA – Sampah rumah tangga menumpuk di sejumlah titik sepanjang jalan poros nasional Bulukumba menuju Sinjai, tepatnya di wilayah Desa Barugae, Kecamatan Bulukumpa, seperti Bijawang, Kirasa, dan Polewali, Selasa (24/6/2025).
Sudah sepekan kondisi tersebut terlihat.
Sampah terbungkus plastik, sebagian terurai, memenuhi bahu jalan.
Pemandangan ini menimbulkan kesan kumuh dan mencemari udara sekitar.
Bukan hanya di pinggir jalan, sampah juga menumpuk di sekitar Pasar Tradisional Tanete.
Jaraknya hanya sekitar tiga meter dari badan jalan.
Bau menyengat menyapa setiap pengguna jalan yang melintas.
Pengendara sepeda motor dan mobil mengeluhkan kondisi ini.
Selain tidak sedap dipandang, udara kotor mengganggu kenyamanan saat berkendara.
“Kita semua punya tanggung jawab soal ini. Dan Pemkab perlu sosialisasi masif, misalnya pasang spanduk di area rawan itu,” ujar Rahmatullah, warga Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa.
Rahmatullah juga mendorong pemerintah memberi sanksi tegas kepada pelaku pembuangan sampah sembarangan.
Ia menyarankan solusi jangka panjang, dengan melibatkan pemuda dan pengusaha milenial dalam pengelolaan sampah.
“Misalnya, sampah logam dan plastik bisa didaur ulang oleh pemerintah. Sedangkan sampah organik dikelola pemuda untuk dijadikan pupuk,” tambahnya.
Ia menyebut di Tanete, sudah ada kelompok anak muda yang mengelola sampah rumah tangga menjadi produk bernilai.
Menurutnya, kreativitas ini perlu diduplikasi ke kecamatan lain agar pembuangan sembarangan bisa ditekan.
Terpisah, Pemkab Bulukumba terus menyuarakan kampanye kebersihan melalui media sosial.
Dalam salah satu materi kampanye tertulis:
“Saya Malu Buang Sampah Sembarangan. Mari Jaga Kebersihan Bulukumba untuk Hidup Lebih Sehat dan Nyaman.”
“Patut disayangkan pembuang sampah sembarangan di tengah aktifnya Pemkab menjaga kebersihan,” kata Kabid Humas Kominfo Bulukumba, Andi Ayatullah.
Pekan lalu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, juga menyesalkan perilaku warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya.
Sampah-sampah tersebut bahkan menyumbat aliran drainase.
Kondisi ini memaksa para Aparatur Sipil Negara (ASN) turun langsung ke saluran air, menggali sedimen lumpur dan mengangkat sampah dari drainase.
Akibatnya, sejumlah wilayah permukiman di dalam kota Bulukumba tergenang banjir.
Di Desa Tanah Harapan, air meluap hingga menyerupai aliran sungai di jalan nasional poros Bulukumba-Rilau Ale. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.