Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekam Jejak Aulia Rahman Basri Bupati Bupati Kukar Dapat Pesan Khusus Prabowo, Eks Dirut Rumah Sakit

Pesan itu disampaikan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Masud saat sambutan pelantikan Aulia–Rendi, Senin (23/6/2025).

Editor: Ansar
TribunKaltim
PRESIDEN - Gubernur Rudy Mas’ud menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subiantosaat pelantikan Aulia–Rendi, Senin (23/6/2025), sebagai penegasan pentingnya integritas dan amanah dalam menjalankan roda pemerintahan di Kukar. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

Hasil hitung cepat Badan Pemenangan Pemilu (BP Pemilu) DPC PDI Perjuangan Kukar, Aulia-Rendi meraih suara 56,74 persen. 

Real count dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP mencatat angka yang lebih tinggi, yakni 57,7 persen.

Sementara pasangan Awang Yacoub Luthman – Akhmad Zais memperoleh 14,1 persen, pasangan Dendi Suryadi – Alif Turiadi, meraih 28,2 persen suara.

Padahal Aulia Rahman Basri maju di Pilkada Kutai Kartanegara sebagai calon pengganti.

Ia menggantikan Edi Damansyah yang didiskualifikasi dari Mahkamah Konstitusi (MK).

MK menyatakan bahwa Edi Damansyah didiskualifikasi karena dianggap telah menjabat lebih dari dua periode.

Yaitu sejak periode 2017-2019, melanjutkan masa jabatan pada 2019, dan kembali maju pada 2024.

Setelah Edi Damansyah didiskualifikasi, maka disepakati Aulia Rahman sebagai pengganti.

Pasangan Aulia Rahman Basri - Rendi Solihin kemudian mendaftar sebagai calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara.

Setelah terpilih Pilkada Kukar, Aulia, mengulurkan tangan persaudaraan kepada dua paslon lain.

"Pertarungan ini bukan soal siapa yang menang, tapi bagaimana kita bisa duduk bersama setelahnya. Kami ingin bersanding, bukan semata bertanding," ujar Aulia saat jumpa pers bersama awak media.

Ia menyebut kedua paslon yang menjadi rival dalam Pilkada ini sebagai putra-putra terbaik daerah.

Menurutnya, ide dan gagasan dari seluruh calon merupakan aset berharga yang harus dipadukan demi membangun Kukar secara kolektif.

"Kami percaya bahwa Kukar ini terlalu besar untuk dibangun oleh satu kelompok saja. Kita butuh semua kekuatan, semua pikiran, semua hati," lanjutnya.

Lebih jauh, Aulia juga menegaskan bahwa masyarakat Kutai adalah masyarakat yang menjunjung tinggi adat, menghormati perbedaan, dan tetap bisa bersatu dalam semangat kebersamaan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved