Iran Vs Israel
Iran Tak Gentar Hadapi Amerika Serikat, Siapkan Strategi Usai Diserang Rudal Donald Trump
Televisi pemerintah Iran memperingatkan setiap warga negara atau personel militer Amerika di Timur Tengah, menjadi target Tehera.
TRIBUN-TIMUR.COM - Serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran ternyata tak membuat Presiden, Masoud Pezeshkian gentar.
Iran ancam balas serangan AS. Donald Trump dapat peringatan keras.
Presiden Iran tak gentar meski diserang Israel dan Amerika Serikat.
Masoud Pezeshkian makin garang. Iran kini pun menebar ancaman untuk AS.
Televisi pemerintah Iran memperingatkan setiap warga negara atau personel militer Amerika di Timur Tengah, menjadi target Tehera.
Hal itu menyusul serangan udara AS terhadap tiga lokasi nuklir Iran, di antaranya di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dilansir dari NDTV World, Minggu (22/6/2025), dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang penyiar televisi pemerintah Iran terdengar mengeluarkan peringatan kepada Donald Trump, Iran akan mengakhiri konflik yang dimulainya melalui pengeboman sejumlah fasilitas di Iran.
"AS telah melakukan kejahatan terhadap Iran dengan melanggar wilayah udara Iran. Ia tidak memiliki tempat di kawasan Asia Barat. Tuan Presiden Amerika Serikat, Anda memulainya dan kami akan mengakhirinya," kata penyiar Iran itu.
Hal itu disampaikan penyiar tersebut bersamaan dengan ditampilkannya grafik pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah yang ditayangkan di latar belakang cuplikan pemberitaan.
Diketahui, Amerika Serikat memiliki beberapa pangkalan militer di Timur Tengah, di antaranya Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Pangkalan Udara Al Asad dan Pangkalan Udara Harir di Irak, pangkalan militer Al Tanf Garrison di Suriah Selatan, Pangkalan Udara Ali al-Salem di Kuwait, dan Pangkalan Udara Al Dhafra di Uni Emirat Arab.
Iran International juga mengutip seorang presenter dari IRNA yang mengatakan bahwa setiap personel sipil dan militer AS di kawasan tersebut sekarang menjadi "target yang sah."
"Pertarungan baru saja dimulai, Tuan Trump! Sekarang Anda berbicara tentang perdamaian? Kami akan berurusan dengan Anda dengan cara yang membuat Anda memahami konsekuensi dari kecerobohan," kata presenter Iran lainnya dalam sebuah program TV pemerintah.
Trump Klaim Serangan Sukses, Serukan Perdamaian
Pada Sabtu (21/6/2025), Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah menjatuhkan bom secara penuh ke situs utama di Fordow dalam serangan udara yang ia sebut sebagai "sangat berhasil".
"Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran dan dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada para Pejuang Amerika yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. SEKARANG ADALAH WAKTUNYA UNTUK DAMAI!" tulis Trump dalam unggahan di Truth Social.
Pernyataan Trump ini kontras dengan reaksi keras dari Teheran yang menilai tindakan AS sebagai pelanggaran serius atas kedaulatan Iran.
Potensi Konflik Meluas
Eskalasi terbaru ini memperbesar potensi konflik antara Iran dan sekutu AS di Timur Tengah. Ketegangan meningkat, terutama dengan latar belakang konflik yang masih memanas antara Iran dan Israel.
Hingga kini, belum ada tanggapan lanjutan dari pihak Gedung Putih terkait peringatan Iran.
Komunitas internasional menyerukan agar kedua pihak menahan diri dan menghindari aksi provokatif yang bisa memicu perang regional.
Sesumbar Trump Dipatahkan Pejabat Iran, Bom AS Dianggap Remeh, Situs Nuklir Fordow Tidak Rusak Parah
Sesumbar Donald Trump dipatahkan pejabat Iran, bom AS dianggap remeh, situs nuklir Fordow tidak rusak parah.
Pemerintah Iran langsung bereaksi usai serangan Amerika Serikat ke sejumlah fasilitas nuklirnya.
Klaim bombastis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pun dipatahkan pejabat Iran.
Donald Trump mengklaim bahwa tiga lokasi nuklir yang menjadi targetnya hancur total.
Namun, pejabat Iran dan media pemerintah pada Minggu (22/6/2025) justru meremehkan tingkat kerusakan dari serangan Amerika Serikat terhadap sejumlah fasilitas nuklirnya, termasuk situs Fordow yang berada di dalam pegunungan.
Sikap tersebut sangat kontras dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya mengeklaim bahwa serangan itu melenyapkan situs nuklir Fordow.
Anggota parlemen Iran, Manan Raeisi, yang mewakili wilayah Qom—kota suci yang berdekatan dengan situs Fordow—menyatakan bahwa dampak serangan AS terbilang ringan dan tidak menyebabkan kerusakan besar.
“Berdasarkan informasi yang akurat, saya dapat menyatakan bahwa, bertentangan dengan klaim presiden Amerika Serikat yang tidak benar, instalasi nuklir Fordow tidak mengalami kerusakan serius,” ujar Raeisi, dikutip kantor berita Fars.
“Sebagian besar area yang terkena dampak berada di atas tanah dan sepenuhnya dapat dipulihkan,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan, tidak ada radiasi nuklir yang terdeteksi dan seluruh komponen yang berpotensi membahayakan keselamatan publik telah dipindahkan sebelumnya.
“Saya bisa mengatakan dengan keyakinan penuh bahwa tidak ada risiko keselamatan masyarakat,” imbuhnya, dikutip dari CNN.
Raeisi turut menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Koresponden Fars yang berada dekat lokasi Fordow menyebutkan, sistem pertahanan udara Iran sempat diaktifkan pada dini hari.
Ia juga menyaksikan adanya kebakaran kecil dan mendengar ledakan, tetapi api berhasil dipadamkan dalam hitungan menit.
Sementara itu, saluran berita Pemerintah Iran, Press TV, melaporkan bahwa serangan hanya merusak bagian terowongan masuk dan keluar di situs Fordow.
Akan tetapi, klaim itu disampaikan tanpa disertai bukti visual atau teknis lebih lanjut.
Selain Fordow, situs nuklir Natanz dan Isfahan juga menjadi sasaran serangan militer Amerika Serikat.
Dalam pidato nasional yang disampaikan dari Gedung Putih pada Sabtu malam waktu setempat, Trump menyebut serangan itu sebagai keberhasilan militer spektakuler.
Baca juga: Reaksi Iran Usai Amerika Turut Campur dalam Perang Lawan Israel, Armada Laut AS Bakal Hancur Lebur?
Ia mengklaim bahwa tiga lokasi target “hancur total dan musnah sepenuhnya.”
Menanggapi hal itu, Raeisi menilai serangan tersebut merupakan bentuk keterlibatan langsung AS dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Iran menganggap ini sebagai langkah keterlibatan langsung Amerika dalam perang, dan kami yang akan menentukan respons terhadap tindakan kebodohan ini,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com / Tribunnews.com
Iran Siap Gencatan Senjata Israel, Menteri Luar Negeri Sampaikan Syarat |
![]() |
---|
Iran Bongkar Kebohongan Donald Trump soal Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Alasan Iran Kirim Peringatan ke Qatar Sebelum Bombardir Pangkalan Militer AS, Malah Dikecam |
![]() |
---|
Amerika Serikat Turun Tangan Bantu Israel, Iran Makin Garang, Target Pangkalan AS |
![]() |
---|
Pengakuan Militer Israel Soal Kekuatan Drone Iran, Mampu Tembus Lapisan Berlapis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.