Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Busuk Bikin Sesak Nafas, Warga Bulukumba Keluhkan Polusi Udara Smelter Nikel PT Huadi Bantaeng

Beberapa waktu lalu, beredar video dari kalangan ibu rumah tangga yang meminta perhatian Pemkab Bantaeng atas keberadaan PT Huadi.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
Dokumen Pribadi/Ahmad
SMELTER NIKEL - Pabrik PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Kecamatan Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Asap mencemari udara di Bantaeng sampai di Kabupaten Bulukumba dikeluhkan masyarakat. 

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi adanya komunikasi aktif yang dilakukan melalui Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Abdul mengaku telah turun langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan warga.

"Alhamdulillah, kami sudah RDP terkait ini. Koordinasi tetap berjalan melalui pemerintah daerah, khususnya Bupati Bantaeng. Saya juga sudah berkomunikasi langsung dengan Bupati dan bertemu masyarakat yang terdampak,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa warga terdampak berada di dua dusun dari dua desa berbeda di Kecamatan Pajukukang.

Menurutnya, ini merupakan wilayah paling urgen untuk segera mendapatkan solusi.

"Saya berharap, perusahaan tidak menutup mata terhadap kondisi ini. Kita ingin agar pembangunan industri juga membawa kesejahteraan, bukan penderitaan bagi warga sekitar,” tutup Abdul Rahman.

Sebelumnya, Direktur PT Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP), Lily D Candinegara, menyatakan bahwa permasalahan lingkungan di kawasan tambang tidak bisa diselesaikan secara sepihak.

Ia menekankan pentingnya solusi strategis yang berkelanjutan, bukan sekadar ganti rugi.

“Kita jangan berpikir, yang penting sudah ada ganti rugi, lalu masalah selesai. Bukan itu penyelesaiannya. Kalau kita sebagai pemilik perusahaan, apakah kita terus-menerus mengalokasikan biaya produksi untuk masalah seperti ini? Tentu tidak,” tegas Lily.

Lily menyebutkan, kawasan industri milik Huadi Group telah menguasai sekitar 400 hektare lahan hasil pembebasan milik warga

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial yang muncul di lapangan secara menyeluruh, dengan melibatkan semua pihak.

“Forum RDP ini menjadi ruang untuk menyampaikan aspirasi semua pihak. Saya berharap kita semua berpikir strategis, agar persoalan yang sama tidak berulang di masa mendatang,” tandasnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved