Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Golkar Sulsel

Nurdin Halid-Taufan Pawe Mesra, Pengamat Politik Rizal Fauzi Nilai Sinyal Persolid Golkar Sulsel

Pengamat Politik Rizal Fauzi menilai pertemuan Taufan Pawe dan Nurdin Halid  merupakan pertemuan biasa jelang Musda Golkar Sulsel.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sakinah Sudin
Tribun Timur/ Erlan Saputra
MUSDA GOLKAR SULSEL – Nurdin Halid dan Taufan Pawe sebelum meninggalkan kegiatan silaturahmi kader Golkar se-Sulsel di Hotel Gammara, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu (21/6/2025) siang. Ini tanggapan Pengamat Politik Rizal Fauzi. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) Taufan Pawe bertemu dengan senior Partai Golkar, Nurdin Halid.

Pertemuan kedua tokoh tersebut terjadi di acara silaturahmi menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar Sulsel di Hotel Gammara Makassar pada Sabtu (21/6/2025).

Taufan Pawe dan Nurdin Halid sempat diisukan tak sejalan.

Pada 2022 lalu, Nurdin Halid mendorong digelarnya Musdalub untuk mengganti Taufan Pawe dari kursi Ketua Umum DPD I Golkar Sulsel.

Namun, pertemuan terbaru, keduanya justru tampil mesra.

Pengamat Politik Rizal Fauzi menilai pertemuan Taufan Pawe dan Nurdin Halid  merupakan pertemuan biasa jelang Musda Golkar Sulsel.

Rizal Fauzi menyebut, konstelasi Musda Golkar Sulsel memang sempat memanas, tapi belakangan mulai menurun tensinya.

Kata dia, pertemuan itu menjadi sinyal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar mau mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel sebagai partai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Sulsel.

Pada Pemilu lalu, dominasi Golkar di Sulsel diruntuhkan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).

“Poin penting menurut saya adalah barangkali sinyal DPP Golkar mau mengembalikan Golkar sebagai pemenang Pemilu di Sulsel,” katanya Rizal Fauzi dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu (22/6/2025).

Akademisi Universitas Hasanuddin ini menyebut, jika konflik kembali terjadi di Musda mendatang, Golkar akan semakin tertinggal dari NasDem Sulsel.

Makanya, pertemuan Taufan Pawe dan Nurdin Halid jadi sinyal dari DPP Golkar agar Golkar Sulsel harus solid.

Mengingat kedua tokoh tersebut memiliki basis yang kuat dan merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) 2024-2029.

“Kedua tokoh ini memiliki basis yang kuat dan keduanya anggota DPR RI. Jadi saya pikir DPP Golkar bisa lebih mudah mengintervensi dua tokoh ini untuk menyolidkan Golkar Sulsel,” tuturnya.

Ditanya soal pertemuan ini menjadi sinyal Nurdin Halid dukung Taufan Pawe di Musda Golkar Sulsel, Rizal Fauzi melihatnya ada dua opsi.

Opsi pertama, memang menjadi sinyal Nurdin Halid mendukung penuh Taufan Pawe.

Opsi kedua, Taufan Pawe dan Nurdin Halid bersepakat memberikan kursi pucuk pimpinan Golkar Sulsel kepada figur baru.

Langkah tersebut untuk memastikan Golkar Sulsel memenangkan Pemilu mendatang.

“Poinnya adalah kedua tokoh ini membahas plus minusnya kalau tetap Taufan Pawe, bagaimana kemudian kalau figur seperti Appi (Munafri Arifuddin) atau Adnan Purichta Ichsan,” terangnya.

“Sinyal ini menandakan Golkar punya ambisi yang besar untuk menang di Sulsel. Momen Musda ini tak boleh menjadi konflik yang besar, momen perpecahan,” tambahnya dia.

Meski demikian, Direktur Lembaga Riset Public Policy Network (Polinet) ini menyampaikan, peluang Taufan Pawe tetap maju sebagai nomor orang satu di partai berlambang beringin di Sulsel masih besar.

Wali Kota Parepare periode 2013-2023 itu punya basis besar dengan lolosnya sebagai anggota DPR RI.

Namun, jadi catatan Taufan Pawe adalah Golkar kalah dari NasDem di Pemilu lalu.

Ditambah lagi, Erna Rasyid istri Taufan Pawe juga kalah di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Parepare 2025 lalu.

“Catatan bagi Taufan Pawe, Golkar disalip NasDem di Pemilu kemarin. Istrinya kalah di Parepare (Pilwalkot). Itu menjadi catatan tersendiri bagi Golkar, walaupun beberapa tempat Golkar memenangkan Pilkada,” bebernya.

Butuh Figur Bisa Menyatukan Golkar

Rizal Fauzi menyebut, DPD I Golkar Sulsel butuh figure yang bisa menyatukan beberapa gembong di Golkar Sulsel.

Ada gembong Nurdin Halid, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Taufan Pawe dan Yasin Limpo yang kini dipegang oleh Adnan Purichta Ichsan.

Ia mengungkapkan, keunggulan NasDem dari Golkar di Sulsel karena solidaritas dan kepemimpinan kuat dari Rusdi Masse

Figur kepemimpinan seperti Rusdi Masse saat ini dibutuhkan oleh Golkar.

“Harusnya juga Golkar harus punya figur demikian (Rusdi Masse), yang bisa merangkul gembong-gembong," kata Rizal Fauzi.

"Target utama Golkar ini DPP menginginkan merebut Golkar dari  NasDem di Sulsel,” imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved