Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wakapolri

Sosok Dua Profesor Pernah Jabat Wakapolri, Komjen Prof Dedi Prasetyo Peluang Gantikan Ahmad Dofiri

Dua profesor pernah menjabat wakapolri yaitu Komjen Budi Gunawan dan Komjen Gatot Eddy Pramono.

Editor: Sudirman
Ist
WAKAPOLRI - Budi Gunawan dan Gatot Eddy Pramono. Dua profesor pernah menjabat Wakapolri. 

 TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok dua profesor pernah menjabat wakapolri.

Bursa calon wakapolri memanas akhir-akhir ini.

Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri memasuki usia pensiun 4 Juni 2025.

Ia sudah berusia 58 tahun.

Ada 27 polisi berpangkat komjen berpeluang menggantikan Ahmad Dofiri.

Baca juga: Bocoran Sigit Prabowo Calon Wakapolri Pengganti Ahmad Dofiri, Berikut Daftar Polisi Pangkat Komjen

Di antara 27 polisi, ada satu orang bergelar profesor.

Yaitu Komjen Dedi Prasetyo kini menjabat Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.

Komjen Dedi Prasetyo lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1990.

Dedi dikenal sebagai polisi yang mempunyai prestasi akademik yang cemerlang.

Dedi berpeluang mengikuti dua seniornya menjabat wakapolri yang juga bergelar profesor.

Yaitu Komjen Budi Gunawan dan Komjen Gatot Eddy Pramono.

Apalagi Dedi Prasetyo menjabat Irwasum.

Jabatan Irwasum pernah ditempati Ahmad Dofiri sebelum dilantik menjadi wakapolri.

Profil dua profesor pernah jabat Wakapolri:

Komjen Budi Gunawan

Komjen Budi Gunawan menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia. 

Ia juga pernah menjabat Wakapolri 22 April 2015 hingga 9 September 2016.

Dua Kapolri ia dampingi yaitu Jenderal Badrodin Haiti dan Jenderal Tito Karnavian.

Budi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1983.

Budi Gunawan meraih gelar doktor dalam ilmu hukum dari Universitas Trisakti dengan predikat Summa Cum Laude.

Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar (Profesor) di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) pada tahun 2018.

Budi Gunawan diketahui merupakan orang dekat Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Budi beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor.

Tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden.

Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.

Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

Pernah Diusul Jadi Kapolri

Pada Januari 2015, Presiden Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR.

Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan.

Tetapi, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.

Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri.

Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya.

Pada pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.

Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti.

Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri.

Jabatan Wakapolri diemban Budi hingga tahun 2016 lantaran dia ditunjuk Presiden sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), tepatnya 9 September 2016.

Saat itu, Budi sekaligus meraih kenaikan pangkat menjadi bintang empat alias Jenderal Polisi.

Komjen Pol Gatot Eddy Pramono

Komjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si. adalah mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri).

Komjen Gatot Eddy Pramono tercatat menjabat sebagai Wakapolri pada tahun 2020 hingga 2023.

Saat menjadi Wakapolri, Gatot sempat mendampingi Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Idham Azis, M.Si. dan Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

 Semasa dinasnya, ia juga pernah menduduki posisi sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.

Gatot sendiri resmi pensiun sebagai perwira tinggi (Pati) Polri pada tahun 2023.

Setelah pensiun, Gatot kini disibukkan dengan jabatannya sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024.

Kehidupan pribadi

Gatot Eddy Pramono lahir di Sukarami, Gunung Talang, Solok, Sumatra Barat, pada tanggal 28 Juni 1965.

Komjen Gatot Eddy Pramono adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK (1996), SESPIM (2002), dan SESPIMTI (2012).

Selain itu, ia juga telah menyelesaikan studi S-2 di Universitas Indonesia (1999) dan S-3 Doktor Ilmu Kriminologi Universitas Indonesia (2015).

Nama lengkapnya adalah Komjen Pol. (Purn.) Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si.

Perjalanan karier

Karier Gatot Eddy sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Blitar (2005), Sekretaris Pribadi Kapolri (2006), Kepala Kepolisian Resor Metro Depok (2008), dan Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan (2009).

Selain itu, Gatot juga sempat menduduki posisi sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya (2011).

 Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri (2012), dan Analis Kebijakan Madya Bidang Pengkajian Strategi Staf Operasi Polri (2012).

Tak sampai di situ, jenderal asal Solok ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Dukungan Administrasi Operasional Biro Pembinaan Operasi Staf Operasi Polri (2013) dan Kepala Biro Kelembagaan Tata Laksana Staf Perencanaan dan Anggaran Polri (2014).

Karier Gatot Eddy Pramono makin cemerlang setelah ia didapuk sebagai Wakapolda Sulawesi Selatanpada tahun 2015.

Pada tahun 2017, ia dimutasi menjadi Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri.

Satu tahun kemudian, Gatot dipercaya sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri.

Setelah itu, ia diangkat sebaga Kapolda Metro Jaya pada tahun 2019.

Barulah di tahun 2020, Komjen Gatot Eddi Pramono ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Wakapolri.

Sejak saat itu, namanya makin dikenal luas oleh masyarakat.

Hingga akhirnya, Gatot dimutasi menjadi Pati Mabes Polri pada tahun 2023 dalam rangka pensiun.

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved