Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas Gandeng Kampus China Tingkatkan Kesehatan Ekosistem Laut Global

Kolaborasi ini difokuskan pada proyek perbaikan ekosistem laut di Pulau Bonetambu, Makassar, Sulawesi Selatan.

TRIBUN-TIMUR.COM/MUH QADRI
UNHAS- Suasana ruang rapat di FIKP Unhas setelah melakukan kerjasama dengan dua universitas asal China seperti Shanghai Ocean University (SHOU) dan Guangdong Ocean University (HDOU). Jumat (20/6/2025). Wakil Dekan III FIKP Unhas, Dr.Ahmad Faizal, mengatakan kedatangan delegasi dari dua universitas tersebut membahas kelanjutan kerja sama yang telah terjalin sejak 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menjalin kerja sama riset dengan dua universitas asal China, yaitu Shanghai Ocean University (SHOU) dan Guangdong Ocean University (HDOU).

Kolaborasi ini difokuskan pada proyek perbaikan ekosistem laut di Pulau Bonetambu, Makassar, Sulawesi Selatan.

Wakil Dekan III FIKP Unhas Bidang Kerja Sama, Riset, Inovasi, dan Alumni, Dr.Ahmad Faizal, mengatakan kedatangan delegasi dari dua universitas tersebut membahas kelanjutan kerja sama yang telah terjalin sejak 2022.

Selain itu mulai tahun kemarin, kami bekerja sama di bidang riset yang masih berlanjut sampai tahun ini, termasuk pengembangan SDM," ucap Ahmad saat ditemui di FIKP Unhas, Kamis (19/6/2025) sore.

Salah satu bentuk kerja sama adalah pelatihan sumber daya manusia (SDM), serta pengembangan program double degree.

"Dimana ada mahasiswa kami yang lanjut berkuliah di sana (SHOU dan HDOU), jadi mereka itu mahasiswa yang double degree," tambahnya.

Ahmad menyebut proyek artificial reef (terumbu karang buatan) ini telah berjalan sejak Oktober 2024. Empat modul terumbu karang telah diturunkan ke laut di sekitar Pulau Bonetambu.

"Tujuannya untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak dan diharapkan dapat menumbuhkan karang-karang baru," jelasnya.

"Harapan kedua adalah dari sisi biotasisasinya, misalnya ikan. Sehingga diharapkan bisa menjadi lebih bagus lagi," tambahnya.

Secara terpisah, Ketua Tim Proyek dari Shanghai Ocean University, Prof. Liu Bilin, menyebutkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan China di bidang pesisir dan marine ranching (penangkaran ekosistem laut).

"Kami melakukan kolaborasi dengan universitas lainnya juga seperti Universitas Syiah Kuala, dan kami rencana akan ke sana melakukan kerja sama," ujarnya melalui penerjemah.

Menurut Prof Liu, kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sektor kelautan, khususnya pelestarian terumbu karang.

"Fokus penelitian kita bagaimana mengembalikan biota laut yang telah hilang akibat kerusakan karang pada sejumlah pulau," jelasnya.

"Kami akan terus berkolaborasi dalam peningkatan SDM melalui pelatihan-pelatihan secara hybrid," pungkas Prof Liu.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved