Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Komisaris PT GMTD Tbk

Sosok Irawan Yusuf, Profesor Fakultas Kedokteran Unhas Jadi Komisaris Utama GMTD

Irawan Yusuf resmi jadi Presiden Komisaris GMTD. Alumni FK Unhas ini lulusan Universitas Hiroshima Jepang, banyak kantongi penghargaan riset.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
Fakultas Kedokteran Unhas
RUPST GMTD - Presiden Komisaris GMTD Irawan Yusuf. Ia resmi menggantikan Didik J Rachbini yang mengundurkan diri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Dr Irawan Yusuf PhD resmi ditunjuk sebagai Presiden Komisaris merangkap Komisaris Independen PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD). 

Ia menggantikan Didik J Rachbini yang mengundurkan diri.

Penunjukan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024 di Hotel The Rinra Makassar, Selasa (10/6/2025).

Mengutip laman resmi Tanjung Bunga, Sabtu (14/6/2025), Irawan Yusuf sebelumnya sudah menjabat komisaris sejak ditetapkan pada RUPST, 21 Maret 2017.

Irawan Yusuf lahir pada 11 Februari 1957. 

Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) dan meraih gelar doktor (PhD) dari Universitas Hiroshima, Jepang, pada 1992.

Kariernya dimulai sebagai Ketua Tim Penyusun Instrumen Akreditasi Pendidikan Profesi Dokter pada 2009.

Ia juga pernah menjabat berbagai posisi strategis, baik di organisasi nasional maupun internasional.

Beberapa di antaranya yakni Tim Teknis dan Koordinator Akreditasi Health Professional Education Quality (HPEQ) World Bank (2009), Ketua Kolegium Dokter Indonesia (2009-2012), dan Anggota Dewan Riset Nasional (2008-2012).

Irawan Yusuf juga pernah menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Unhas (2006-2014), Ketua Steering Committee NECHRI (Novartis Eijkman Hasanuddin Clinical Research Initiative), serta Anggota Ethical Board Mochtar Ryadi Institute for Nanotechnology (MRIN).

Baca juga: GMTD Diisi Tokoh Sulsel, Irawan Yusuf Kini Komisaris Utama Gantikan Didik Rachbini

Ia juga tercatat sebagai Wakil Ketua Komisi Tetap Kadin Indonesia untuk Pendidikan, Kesehatan, dan Tenaga Kerja (2010-2014).

Prestasi akademiknya cukup menonjol. Ia pernah menjadi dosen teladan tingkat fakultas dan universitas pada 1993. Ia juga menerima sejumlah penghargaan lain, seperti:

Ketua Program Studi Berprestasi Nasional (2009)


Satyalencana Karya Satya 20 Tahun dari Pemerintah RI (2010)


Penghargaan Juned Pusponegoro dari IDI (2012)

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved