Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Matangkan OlympicAD VIII di Sulsel, 35 Lomba Siap Dipertandingkan

OlympicAD VIII menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa,

Editor: Muh. Abdiwan
Tribun Timur/Muhammad Abdiwan
RAPAT PERSIAPAN - Persiapan matang menuju Olimpiade Ahmad Dahlan ke-8 (OlympicAD VIII) resmi dibahas dalam rapat koordinasi antara Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah bersama panitia lokal PWM Sulawesi Selatan di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulsel, Jumat, 13 Juni 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Persiapan matang menuju Olimpiade Ahmad Dahlan ke-8 (OlympicAD VIII) resmi dibahas dalam rapat koordinasi antara Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah bersama panitia lokal PWM Sulawesi Selatan di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulsel, Jumat, 13 Juni 2025.

Rapat strategis ini dihadiri oleh Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi, Ph.D., Ketua Panitia Pusat OlympicAD VIII Dr. Baharuddin, dan Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sulsel Erwin Akib, Ph.D., serta puluhan panitia lokal dari berbagai unsur pendidikan Muhammadiyah.

Dalam arahannya, Didik Suhardi menegaskan bahwa OlympicAD VIII menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya digelar di luar Pulau Jawa, sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa Sulawesi mampu menyelenggarakan event pendidikan nasional dengan kualitas unggul.

“OlympicAD kali ini menjadi yang pertama digelar di luar Pulau Jawa. Kami ingin membuktikan bahwa OlympicAD di Sulsel bisa lebih sukses, lebih berkualitas, dan lebih rapi secara administrasi dibanding pelaksanaan sebelumnya,” ujar Didik dengan penuh optimisme.

Ajang yang direncanakan berlangsung Februari 2026 di Unismuh Makassar ini akan menghadirkan 8.000 hingga 9.000 peserta dari seluruh Indonesia, dengan 35 cabang lomba yang telah disesuaikan dengan standar nasional untuk menunjang kesiapan peserta dalam seleksi tingkat kementerian.

Ketua Panitia Pusat Dr. Baharuddin menjelaskan bahwa peningkatan jumlah lomba dari edisi sebelumnya menjadi bentuk adaptasi terhadap dinamika kompetisi dan kualitas pendidikan nasional saat ini.

Sementara itu, Erwin Akib, Ph.D., menyebut bahwa pihaknya melibatkan unsur Angkatan Muda Muhammadiyah, dosen, dan guru-guru sebagai panitia lokal agar OlympicAD VIII tak sekadar menjadi kompetisi, tetapi juga wadah silaturahmi akbar pendidikan Muhammadiyah di kawasan timur Indonesia.

Sejumlah isu teknis seperti logistik, konsumsi, penginapan, hingga mekanisme divisi kerja menjadi perhatian penting, termasuk kemungkinan pemanfaatan ruang kelas, asrama AUM, dan pengamanan konsumsi yang layak dan aman bagi peserta.

Didik juga menegaskan perlunya pembentukan tim juri independen bertaraf nasional dan penyusunan soal oleh para ahli agar OlympicAD dapat mencetak juara yang benar-benar merepresentasikan kualitas pendidikan Muhammadiyah.

Acara pembukaan akan digelar malam hari di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar, yang diawali dengan senam massal “Anak Indonesia Sehat” di pagi harinya dan ditargetkan memecahkan rekor MURI melalui keterlibatan ribuan siswa Muhammadiyah.

Sebagai penutup, Didik Suhardi mengajak seluruh panitia untuk memaksimalkan persiapan agar OlympicAD VIII tak hanya sukses secara teknis, tetapi juga membawa citra baru pendidikan Muhammadiyah yang lebih inklusif, unggul, dan berkemajuan di kawasan timur Indonesia.

“Mari kita buktikan bahwa Sulawesi bukan hanya mampu menjadi penyelenggara, tetapi juga mampu membawa wajah baru bagi masa depan pendidikan Muhammadiyah yang lebih inklusif, unggul, dan berkemajuan,” pungkasnya.

Tags
Makassar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved