Haji 2025
Suami Wafat Setelah Cium Hajar Aswad, Resnawati Mustafa: Almarhum Mengerahkan Seluruh Tenaganya
Saat ditemui di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (13/6/2025) siang, Resnawati mengenang saat-saat terakhir bersama almarhum suaminya.
Penulis: Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Menunaikan ibadah haji menjadi dambaan setiap muslim di dunia. Ibadah haji sendiri ialah rukun Islam kelima yang selalu diupayakan untuk ditunaikan.
Tak terkecuali bagi pasangan suami istri, Jamaah Haji Sinjai, Resnawati Mustafa Tappa dan Ambo Bennu Petta Nini. Keduanya berangkat bersama menunaikan ibadah haji tahun ini.
Namun sayang, Resnawati harus pulang seorang diri. Suaminya, Ambo Bennu Petta Nini, dinyatakan wafat di Mekkah, Arab Saudi, dalam usia 62 tahun.
Saat ditemui di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Jumat (13/6/2025) siang, Resnawati mengenang saat-saat terakhir bersama almarhum suaminya.
Ia menceritakan, sang suami sangat bersemangat untuk bisa mencium Hajar Aswad.
“Almarhum mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencium Hajar Aswad. Setelah itu, mulai sering mengeluh sesak napas," ucap Resnawati saat ditemui di Aula Arafah.
"Saya bawa ke klinik, dan sempat mendapat pertolongan, tetapi nyawanya tak tertolong,” sambungnya.
Baca juga: Cek Fakta: Kuota Haji Indonesia 2026 Dikurangi 50 Persen

Ambo Bennu dinyatakan wafat pada 17 Mei 2025 di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah akibat serangan jantung.
Jenazah almarhum dimakamkan di Pemakaman Syarae, Makkah, dengan prosesi sesuai standar layanan pemulasaraan jamaah haji Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulsel, Ali Yafid, mengonfirmasi kabar wafatnya jamaah haji tersebut.
"Almarhum meninggal dunia setelah melaksanakan aktivitas umrah," tutur Ali saat ditemui wartawan di Asrama Haji Embarkasi Makassar.
Tuntaskan Haji di Usia 102 Tahun
Menunaikan ibadah haji menjadi dambaan setiap muslim di dunia.
Hal ini juga dirasakan Sulaeman Rotte Bagulu, jamaah haji (JH) tertua asal Sulawesi Selatan yang telah genap berusia 102 tahun.
Saat ditemui di Aula Arafah, Asrama Haji Makassar, Kamis (12/6/2025) sore, Sulaeman tampak berjalan normal tanpa menggunakan alat bantu seperti kursi roda.
"Saya empat kali umrah, di sana (Mekah) tidak pernah saya pakai kursi roda," ucap Sulaeman.
Meski fisiknya masih sehat, ia mengaku tidak mengikuti prosesi lempar jumrah atas saran dari keponakannya.
"Tidak ikut lempar jumrah, saya serahkan sama keponakan. Katanya nanti saya terinjak-injak saat lempar jumrah," ucapnya.

Sulaeman juga menyampaikan rasa syukurnya karena dapat menunaikan ibadah haji di usia lanjut.
"Alhamdulillah bersyukur sekali," tuturnya.
Sebelumnya, saat ditemui di kediamannya di Bacukiki, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Kamis (1/5/2025), Sulaeman mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan berhaji pada usia 102 tahun.
"Bersyukur masih diberi kesempatan, dikasi bonus umur selesaikan semua perintah Allah," ucapnya.
Biaya keberangkatan haji Sulaeman berasal dari hasil kebunnya, ditambah bantuan dari anak-anaknya. Ia harus menunggu selama tujuh tahun untuk bisa berangkat haji.
"Tujuh tahun. Cepat karena tua mo'. Biayanya dari hasil kebun itu dikumpul-kumpulkan, ada juga dibantu sama anak-anak," ujarnya.(*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.