Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kemarau Basah Jadi Berkah Petani Sulsel, Sawah Diprediksi Tidak Kekeringan

Biasanya petani kesulitan mendapat pasokan air saat musim kemarau, terlebih bagi sawah tadah hujan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
PANEN PADI - Suasana Panen di Kecamatan Duampanua, Pinrang dipotret 11 April 2025 lalu. Petani mendapat berkah dengan kemarau panjang, sebab bisa menghalau kekeringan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) sedang menghadapi musim kemarau basah.

Berbeda dengan tahun lalu yang dilanda kemarau panjang, kini hujan akan tetap mengguyur Sulsel.

Kemarau basah merujuk pada kondisi adanya curah hujan di musim kemarau.

Wilayah Sulsel diprediksi tidak kering di musim kemarau dengan adanya potensi hujan.

Kemarau basah ini menjadi berkah tersendiri bagi para petani.

Biasanya petani kesulitan mendapat pasokan air saat musim kemarau, terlebih bagi sawah tadah hujan.

Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Abdul Gaffar menilai kondisi kemarau basah bisa menguntungkan sektor pertanian.

"Kita ini akan menghadapi musim kemarau, mungkin di Juli Agustus September kita masuk kemarau. Dan syukurnya saat ini Sulsel masuk kering-kering basah," kata Abdul Gaffar di ruang kerjanya pada Jumat (13/6/2025)

"Jadi walaupun masuk kemarau ada hujan. Walaupun tidak terlalu banyak, itu kita syukuri berarti di lapangan itu selalu ada air," lanjutnya.

Baca juga: 9 Hektar Sawah di Sinjai Terancam Gagal Panen Akibat Terendam Banjir

Meski begitu pompanisasi tetap disiagakan pada musim kemarau.

Mengingat potensi hujan yang tidak merata, membuat sebagian sawah tetap harus membutuhkan pompanisasi.

"Kita juga baik di provinsi maupun Kementerian Pertanian kita sudah standby pompa untuk masyarakat yang terdampak kemarau ini," katanya.

Kemarau basah atau hujan turun di musim kering (April-Oktober) diprediksi masih akan berlanjut hingga medio Agustus 2025.

Artinya, ini hanya sebulan menjelang masuknya musim hujan (Oktober 2025-Maret 2026).

Ini diikuti masa transisi (pancaroba, September-November, dan musim hujan mulai Desember 2025 hingga Februari 2026).

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved