Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dua Tokoh Bone dan Gowa Sulsel Jadi Dirut dan Komisaris Holding Pertambangan BUMN Beraset Rp292 T

Mining Industry Indonesia (MIND ID) mempunyai dua direksi dan komisaris asal Sulawesi Selatan

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Mind ID
TOKOH SULSEL-  Dua tokoh Sulawesi Selatan Marsekal Muda TNI (purn) Maroef Sjamsoeddin dan Komjen Pol Fadil Imran masuk dalam pimpinan holding BUMN sektor pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID). Komjen Pol Fadil Imran masuk dalam jajaran komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (11/6/2025).  

Pada 2025, MIND ID memprioritaskan pembangunan SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim-Keramasan.

Perusahaan juga mengembangkan tiga proyek nikel strategis di Sulawesi, yakni Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, IGP Morowali, dan HPAL Sorowako, untuk memperkuat fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional.

Sosok Fadil Imran 
Mohammad Fadil Imran lahir pada 14 Agustus 1968 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. 

Ia dikenal memiliki spesialisasi di bidang reserse dan telah menduduki berbagai jabatan penting di lingkungan kepolisian.

Kariernya dimulai sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat, lalu menjabat Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999, dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002. 

Pada 2008, ia dipercaya sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok, dan pada tahun berikutnya menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya.

Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di tingkat nasional, menjabat sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau. 

Pada 2013, Fadil menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat. 

Kariernya terus menanjak sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Wadirtipideksus Bareskrim Polri, dan pada 2017 menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri.

REUNI AKPOL 1991 - Tiga alumni Akpol 1991 bereuni di Kabupaten Takalar pada Sabtu (19/4/2025). Ketiganya yakni Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran, Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono, dan Irjen Yudhiawan Wibisono.
REUNI AKPOL 1991 - Tiga alumni Akpol 1991 bereuni di Kabupaten Takalar pada Sabtu (19/4/2025). Ketiganya yakni Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran, Kapolda Sulsel Irjen Rusdi Hartono, dan Irjen Yudhiawan Wibisono. (Tribun Timur)

Setahun berikutnya, ia dipercaya memimpin Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, dan pada 2019 menjabat Sahlisosbud Kapolri. Pada 2020, Fadil ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), sebelum dipromosikan menjadi Kapolda Metro Jaya. 

Sejak 27 Maret 2023, ia mengemban amanah sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Tak hanya di institusi kepolisian, Mohammad Fadil Imran juga aktif di bidang olahraga. Pada Musyawarah Nasional (Munas) XXIV PBSI yang digelar pada 9–11 Agustus 2024 di Surabaya, Fadil terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk periode 2024–2028. 

Penunjukannya mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan karena dinilai mampu membawa PBSI ke arah profesionalisme dan prestasi dunia.

Fadil berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, dengan akar keturunan yang diyakini bersambung pada Raja Gowa ke-IX, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa’risi’ Kallonna Gallarang Loaya—tokoh pendiri Benteng Somba Opu, cikal bakal Kota Makassar

Ia berasal dari wilayah Kaluarrang, Bontonompo, Gowa dan Takalar.

Dari sisi akademik, Fadil adalah lulusan Akpol 1991, serta menempuh pendidikan lanjut di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim), hingga Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved