Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amirullah Nur Saenong: Falih dan Fikar, Generasi Emas Dua Keluarga Besar

Ketua Gapeksindo Sulsel, Amirullah Nur Saenong, turut hadir dan memberikan pandangan khusus atas prosesi adat mappettuada antara Falih dan Fikar.

Editor: Muh Hasim Arfah
Dok IAS
SENYUMAN AMIRULLAH NUR- Ketua Gapeksindo Sulsel Amirullah Nur Saenong hadir dalam prosesi adat mappettuada antara Zulfikar Nur Alamsyah dan Roidah Halilah Falih Ichsan, yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Djemma, Kota Makassar, Minggu (8/6/2025) pagi. Sejumlah pejabat lainnya yang tampak hadir antara lain Wakil Bupati Soppeng Selle KS Dalle, anggota DPR RI Fraksi PKB Syamsu Rizal (Deng Ical), dan Wakil Rektor II UMI Makassar Prof Zakir Sabara. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ketua Gapeksindo Sulsel, Amirullah Nur Saenong, turut hadir dan memberikan pandangan khusus atas prosesi adat mappettuada antara Roidah Halilah Falih Ichsan dan Zulfikar Nur Alamsyah, yang berlangsung khidmat dan megah di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Minggu (8/6/2025) pagi.

Bagi Amirullah, pernikahan ini bukan sekadar pertemuan dua insan muda, melainkan juga pertautan dua dinasti besar yang punya sejarah panjang dalam pembangunan Sulawesi Selatan—baik dalam infrastruktur, pemerintahan, maupun pengabdian sosial.

“Ini adalah pernikahan dua anak muda yang tidak hanya membawa nama keluarga besar, tetapi juga membawa harapan. Falih adalah darah dari tokoh besar Gowa, Ichsan Yasin Limpo, sementara Fikar adalah putra dari mantan Wali Kota Makassar yang visioner, Ilham Arief Sirajuddin.Keduanya adalah generasi emas,” ungkap Amirullah usai menghadiri acara.

Sebagai tokoh yang banyak bergelut dalam sektor pembangunan dan konstruksi, Amirullah melihat simbol tersendiri dalam penyatuan dua keluarga tersebut.

Ia menyebut bahwa fondasi yang dibangun para orang tua—baik secara politik maupun sosial—telah melahirkan generasi penerus yang memiliki potensi luar biasa.

“Yang dibangun Ichsan Yasin Limpo dan IAS bukan hanya infrastruktur, tetapi jaringan sosial, kepemimpinan yang berorientasi pelayanan, dan teladan tentang komitmen terhadap rakyat. Falih dan Fikar mewarisi itu,” katanya.

Anggota DPRD Maros periode 2014-2019 ini juga menambahkan bahwa prosesi mappettuada ini memperlihatkan betapa adat istiadat masih menjadi pilar utama dalam kehidupan sosial masyarakat Bugis-Makassar.

“Tradisi ini bukan hanya tentang prosesi lamaran, tetapi tentang penghormatan, silaturahmi, dan nilai kearifan yang mempertemukan banyak tokoh dan memperkuat hubungan lintas keluarga,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan doa dan harapan agar pasangan muda ini diberi kekuatan, keberkahan, dan tanggung jawab moral dalam meneruskan nilai-nilai kepemimpinan dari orang tua mereka masing-masing.(*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved