Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siswa di Makassar Sepakat Mobile Legends Jadi Ekskul di Sekolah

Mobile Legends mulai dilirik Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk dijadikan ekstrakurikuler resmi di sekolah-sekolah.

TRIBUN-TIMUR.COM/Muhammad Nur Alqadri
MOBILE LEGENDS - Siswa SMAN 4 Makassar, Raihan saat ditemui di halaman sekolahnya, Senin (9/6/2025). Menurutnya, ia sepakat MLBB dapat menjadi eskul melihat tidak semua murid tertarik pada pengembangan akademik. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) akan diadopsi sebagai kegiatan ekstrakurikuler (eskul) di sekolah.

Game bergenre strategi ini pertama kali dirilis pada 2016 dan telah menjadi salah satu game terpopuler di Indonesia. Di Google Play Store saja, MLBB telah diunduh lebih dari 36 juta kali.

Kini, MLBB mulai dilirik Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk dijadikan ekstrakurikuler resmi di sekolah-sekolah.

Menanggapi hal ini, siswa SMA Negeri 4 Makassar, Muh. Raihan, mengatakan bahwa di sekolahnya telah lebih dulu memiliki ekstrakurikuler Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pada eskul ini, para siswa diwadahi mengembangkan minatnya seperti editing, fotografi dan pro gaming.

"Nah di pro gaming inilah ada game free fire dan mobile legend, dimana di eskul ini anak-anak sering ikut lomba berdasarkan gamenya yang ditekuni," tutur Raihan saat ditemui di halaman SMA 4 Makassar. Senin (9/6/2025) sore.

Baca juga: Gegara Mobile Legends, Pemuda Makassar dan Kajang Nyaris Bentrok di Masjid Dato Tiro Bulukumba

Menurut Raihan, OSIS di sekolahnya juga kerap mengadakan lomba e-sport sebagai bagian dari kegiatan siswa.

"Jadi saya pribadi sepakat jika ada ekskul seperti itu (MLBB), karena setiap siswa punya minat masing-masing, tidak semua di bidang akademik," ungkapnya.

Ia menilai, perkembangan teknologi yang pesat saat ini perlu diimbangi dengan dukungan dari pemerintah terhadap minat dan bakat siswa, termasuk di bidang digital dan gaming.

Meski demikian, Raihan tetap mengingatkan pentingnya mengatur waktu dalam bermain game.

"Kalau kita main game setiap hari, itu harus tetap dibatasi. Harus seimbang dengan pelajaran di sekolah," tutupnya.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved