Dulu Daerah Ini Memprihatinkan saat Masih Gabung di Provinsi Sulsel, Berkembang Pesat Setelah Pisah

Apa Itu IPM?

IPM (Indeks Pembangunan Manusia) adalah ukuran penting untuk menilai keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. IPM dihitung berdasarkan tiga dimensi utama:

Umur Panjang dan Hidup Sehat, yang diukur melalui angka harapan hidup saat lahir, yang menunjukkan seberapa lama rata-rata seseorang diperkirakan akan hidup sejak lahir.
Pengetahuan

Dinilai melalui dua indikator, yakni harapan lama sekolah (rata-rata tahun pendidikan yang diharapkan akan dijalani oleh anak usia sekolah) dan rata-rata lama sekolah (jumlah tahun pendidikan yang telah dijalani oleh penduduk usia 25 tahun ke atas.)

Standar Hidup Layak

Diukur lewat pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan dengan daya beli (PPP), mencerminkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan hidup dasar. Melalui IPM, kita dapat melihat gambaran menyeluruh tentang kualitas hidup masyarakat di suatu daerah. Dalam hal ini, Mamuju telah menunjukkan performa yang mengesankan sebagai kabupaten muda yang penuh potensi.

Mengenal Mamuju lebih dekat

Dulu, Mamuju lebih dikenal dengan nama AfdelingMandar (setingkat provinsi) di masa kolonialisme, dikutip dari goodnewsfromindonesia.id.

Kemudian pada pasca-kemerdekaan, Mamuju masuk ke dalam administrasi pemerintahan Sulawesi Selatan. 

Mamuju Masa Kemerdekaan

Kondisi Mamuju sangat memprihatinkan di awal masa kemerdekaan.

Sebab tahun 1945 - 1948, Mandar mendapat giliran aksi polisional polisi Belanda.
 
Wilayah ini terbentuk pada tahun 1951-1957, ketika Kahar Muzakkar membentuk DI/TII.

Dirinya masuk ke sebuah hutan dan menjadikan daerah Mandar, termasuk Mamuju, sebagai basis perjuangannya dan sebagai daerah tertutup. 

Tahun 1959, daerah bekas Kerajaan Mamuju dan Tappalang beralih menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan UU No. 29 Tahun 1959 atau 14 tahun setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia.
 
Penetapan Hari Jadi Kabupaten Mamuju 

Menyadari pentingnya tanggal hari jadi, Pemerintah Daerah, Hipermaju, dan Persukma mengadakan seminar penetapan 14 Juli 1540 sebagai Hari Jadi Mamuju.