Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Empat Pelaku Hipnotis di Makassar Ditangkap, Korban Rugi hingga Rp180 Juta

Para pelaku menggunakan modus menukar kartu ATM korban dengan kartu ATM kosong dan menguras isi rekening korban.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Penangkapan salah satu pelaku hipnotis oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar, Senin (2/6/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Empat pelaku penipuan dan penggelapan dengan modus hipnotis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap, Senin kemarin.

Keempat pelaku yang ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar adalah Muhammad Renra (36), Haldi (24), Supardi (52) dan Asdar (41). 

Para pelaku menggunakan modus menukar kartu ATM korban dengan kartu ATM kosong dan menguras isi rekening korban.

"Jadi pelaku yang kami amankan adalah pelaku penipuan penggelapan dengan cara hipnotis," ujar Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Nasrullah, kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

Penangkapan kata Iptu Nasrullah, awalnya dilakukan terhadap Muhammad Renra di Kabupaten Pinrang, hingga dilakukan pengembangan penyidikan untuk menangkap tiga orang pelaku lainnya di Kota Parepare.

Nasrullah mengungkapkan, para pelaku menyasar korban yang sudah usia lanjut.

Aksi dimulai dengan menyapa korban di sebuah hotel dan berpura-pura bertanya soal toko elektronik, pada hari Minggu (13/5/2025).

"Jadi awalnya menyapa di sebuah hotel, kemudian berpura-pura bertanya toko elektronik dan mengalihkan perhatiannya. Jadi dia sindikat, berkelompok," ungkap Nasrullah.

Lanjut Nasrullah, Haldi berpura-pura sebagai warga Brunei Darussalam yang hendak menawarkan barang elektronik ke korban dengan harga murah dan meminta untuk diantar ke toko elektronik.

"Ada yang satu mengaku sebagai orang Brunei, kemudian menawarkan barang elektronik, kemudian minta diantar ke sana," ungkapnya.

Saat dalam perjalanan, sindikat ini terus mengalihkan perhatian korban.

Pelaku lalu membawa korban ke ATM dan memperhatikan saat korban memasukkan kode PIN ATM.

"Di dalam perjalanan, dengan segala macam kata-kata dari sindikat ini sampai mengalihkan ATM-nya. Pelaku ini membawa ke ATM kemudian memperhatikan PIN dari ATM korban," beber Nasrullah.

Setelah mengetahui PIN ATM-nya, lanjut Nasrullah, pelaku kemudian kembali lagi ke hotel.

"Di dalam perjalanan, pelaku atau sindikat ini mengganti dengan ATM yang lain yang isinya kosong atau kartu ATM yang sudah disiapkan oleh sindikat ini," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved