Rekonstruksi Pembunuhan Feni Ere
BREAKING NEWS: Momen Haru Rekonstruksi, Orang Tua Feni Ere Histeris Lihat Mobil Anaknya
Feni Ere bekerja sebagai sales di Honda Sanggar Laut Palopo, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Palopo.
Penulis: Andi Bunayya Nandini | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Polres Palopo gelar rekonstruksi kasus pembunuhan Feni Ere, gadis cantik asal Mungkajang, Kota Palopo.
Feni Ere bekerja sebagai sales di Honda Sanggar Laut Palopo, Kelurahan Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Palopo.
Ia dinyatakan hilang sejak 25 Januari 2024. Kerangka mayatnya kemudian ditemukan di Kilometer 35 Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo pada 10 Februari 2025.
Setelah kerangka tersebut diserahkan kepada pihak keluarga, Feni Ere dimakamkan di kampung halamannya di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu pada Sabtu (22/2/2025).
Polisi memeriksa puluhan saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
Pria bernama Ahmad Yani atau yang akrab disapa Amma kemudian diamankan polisi pada 20 Maret 2025.
Ia diamankan di Bone-bone, Luwu Utara.
Setelah menetapkan tersangka, Polres Palopo menjadwalkan pelaksanaan rekonstruksi.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengungkap secara detail kronologi pembunuhan yang dialami Feni Ere.
Namun rekonstruksi terus tertunda karena sejumlah alasan.
Setelah beberapa kali ditunda, rekonstruksi akhirnya digelar di kediaman korban, Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo pada Senin (2/6/2025).
Jelang rekonstruksi, mobil yang digunakan terduga pelaku membuang jasad Feni Ere di Kilometer 35 Battang Barat dibawa ke lokasi rekonstruksi.
Ibu korban keluar dari rumahnya dan histeris melihat mobil Honda Brio hitam tersebut.
“Weee disini mi dibunuh anakku, mobil ini mi na tempati anakku meninggal,” teriak Ibu Feni Ere.
Ia juga meneriakkan kekesalannya terhadap oknum polisi yang sebelumnya mengira korban pergi bersama kekasihnya saat keluarga melaporkan hilangnya Feni Ere.
“Mana itu polisi yang bilang pergi ji anakku sama cowonya, harusnya masih bisa ka selamatkan anakku,” teriaknya lagi.
Saat ini persiapan rekonstruksi telah dilakukan. Garis polisi terlihat berada di sekeliling rumah korban atau tempat kejadian perkara (TKP). (*)
Laporan Wartawan Kontributor Tribun-Timur: Andi Bunayya Nandini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.