Sosiologi Unhas
Mahasiswa S2 Sosiologi Unhas Penelitian Lapangan di Galesong Utara, Target Jurnal Minimal SINTA
seluruh mahasiswa diarahkan menyusun artikel ilmiah yang akan diajukan ke jurnal bereputasi nasional, minimal terakreditasi SINTA.
TRIBUN-TIMUR.COM, SAMPULUNGAN - Mahasiswa Program Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan penelitian lapangan di Desa Sampulungan, Galesong Utara, Kabupaten Takalar, sebuah kawasan pesisir di Sulawesi Selatan.
Penelitian lapangan itu dilaksanakan Sabtu-Minggu, 30 Mei 2025-1 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Sosiologi Pedesaan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil yang diketuai oleh Dr Sakaria To Anwar MSi, bersama dua dosen pengampu lainnya, yakni Dr Mansyur Radjab MSi dan Dr Ria Renata Abbas MSi.
Dalam kegiatan yang melibatkan tujuh mahasiswa magister, para peserta tidak hanya turun langsung ke lapangan untuk observasi sosial, tetapi juga menjalani live-in di rumah warga guna merasakan langsung dinamika kehidupan masyarakat pesisir. Kegiatan ini ditujukan untuk menghasilkan artikel ilmiah berkualitas yang akan diajukan ke jurnal nasional terakreditasi minimal SINTA.
Dalam sambutannya sebelum pemberangkatan mahasiswa, Dr Sakaria To Anwar menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi “learning by doing” yang bertujuan mendekatkan mahasiswa dengan realitas sosial di masyarakat pesisir.
“Lapangan bukan hanya tempat untuk observasi, tapi juga ruang latihan untuk mengasah sensitivitas sosiologis. Data yang dikumpulkan harus memiliki kedalaman dan ketajaman analisis, karena akan menjadi dasar untuk publikasi di jurnal ilmiah terakreditasi nantinya,” jelas Dr Sakaria To Anwar.
Dr Mansyur Radjab dan Dr Ria Renata Abbas juga memberikan arahan metodologis kepada mahasiswa, mulai dari paradigma penelitian, pendekatan, jenis penelitian hingga teknik pengumpulan data observasi partisipatif dan wawancara mendalam yang cocok diterapkan di masyarakat dengan kearifan lokal yang kuat seperti Sampulungan.
Dalam praktik lapangan kali ini, para mahasiswa diberikan tema kajian yang menjadi fokus penelitian.
Tema-tema yang diangkat mencakup Gender, Modernisasi, Perubahan Sosial, Resiliensi, Konstruksi Sosial, dan Konflik. Isu-isu tersebut dinilai relevan untuk menggambarkan dinamika sosial masyarakat pesisir yang sedang mengalami berbagai transformasi sosial akibat masuknya teknologi, kebijakan pembangunan, serta perubahan pola mata pencaharian.
Tema Gender difokuskan pada dinamika relasi laki-laki dan perempuan dalam konteks rumah tangga dan aktivitas ekonomi pesisir.
Sementara itu, Modernisasi diarahkan untuk melihat kontestasi antara tradisi dan modernitas.
Pada aspek Perubahan Sosial, para mahasiswa menelusuri pergeseran struktur komunitas, relasi antar-generasi, dan nilai-nilai tradisional yang mulai bergeser, terutama di kalangan anak muda yang lebih terpapar oleh media digital dan mobilitas sosial yang lebih tinggi.
Tema Resiliensi menjadi sangat menarik dalam konteks perubahan iklim dan tekanan ekonomi yang dialami masyarakat pesisir.
Sementara itu, isu Konflik yang diangkat difokuskan pada relasi antar komunitas nelayan dan pengusaha luar yang datang untuk memanfaatkan sumber daya laut.
Dari sisi Konstruksi Sosial, para mahasiswa mencoba memahami bagaimana masyarakat membentuk pemahaman kolektif terhadap lingkungan, peran sosial, dan identitas pesisir mereka.
Selama tiga hari di lapangan ini, para mahasiswa tidak hanya melakukan wawancara dan observasi, tetapi juga tinggal bersama di rumah warga dalam skema live-in, yang memberikan pengalaman langsung mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir.
Pendekatan ini dinilai sangat efektif dalam membangun kedekatan emosional dan memperdalam pemahaman kultural.
“Ini bukan hanya tentang mengumpulkan data, tapi juga belajar tentang empati, keberagaman nilai, dan pentingnya pendekatan humanistik dalam ilmu sosial,” ujar salah satu mahasiswa, Arham yang meneliti tentang kontestasi antara tradisi dan modernitas di masyarakat pesisir
Sebagai luaran dari kegiatan ini, seluruh mahasiswa diarahkan menyusun artikel ilmiah yang akan diajukan ke jurnal bereputasi nasional, minimal terakreditasi SINTA. Proses ini akan dibimbing langsung oleh dosen pengampu mata kuliah, termasuk dalam aspek metodologi, analisis teori, serta teknik penulisan akademik.
Dr Sakaria To Anwar menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari persiapan mahasiswa menuju dunia akademik yang profesional.
“Kita tidak hanya mencetak lulusan yang paham teori, tetapi juga mampu menulis dan mempublikasikan karya ilmiah sebagai bentuk kontribusi keilmuan yang berdampak pada masyarakat” ujarnya.
Kegiatan penelitian lapangan mahasiswa Magister Sosiologi Unhas di Desa Sampulungan tidak hanya menunjukkan keseriusan akademik, tetapi juga menjadi contoh praktik pendidikan tinggi yang berpihak pada realitas sosial masyarakat.
Dengan memadukan teori dan praktik, kegiatan ini memperlihatkan bahwa kampus dapat menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat, sekaligus menumbuhkan semangat pengabdian, integritas keilmuan, dan sensitivitas sosial di kalangan mahasiswa program magister.
Setiap mahasiswa diberikan tema penelitian yang relevan dengan kondisi masyarakat pesisir.
“Kami ingin membangun kedekatan tidak hanya secara data, tapi juga secara kultural dan emosional. Interaksi langsung di rumah warga membuat kami lebih memahami konteks lokal secara mendalam,” ungkap Arham, salah satu mahasiswa yang meneliti kontestasi antara tradisi dan modernitas.
Sinergi Kampus dan Masyarakat
Penelitian lapangan ini menunjukkan model pendidikan tinggi yang berpihak pada realitas sosial. Dengan menggabungkan pendekatan akademik dan empati sosial, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga membuka ruang dialog antara kampus dan komunitas.
“Kegiatan ini menjadi contoh bahwa kampus bukan menara gading, tetapi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat,” tutup Dr Sakaria To Anwar.(*)
Sosiologi Unhas
Sakaria To Anwar
Mansyur Radjab
Ria Renata Abbas
PenelitianLapangan
Sosiologi Pesisir
Universitas Hasanuddin
Sosiologi Unhas Road Smart Generation, Siswa SMAN I Parepare Janji Tak Gunakan HP saat Berkendara |
![]() |
---|
Dr Rahmat Muhammad Ceramahi Legislator Wajo: Perlu Kolaborasi dengan Akademisi Atasi Danau Tempe |
![]() |
---|
83 Mahasiswa Sosiologi Unhas Amati Perilaku Masyarakat Pesisir di Desa Boddia Takalar Sulsel |
![]() |
---|
Mahasiswa Magister Sosiologi Unhas Riset Sosial Keagamaan di Kajang, Target Ungkap Peran Ammatoa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.