Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PPP Cari Ketua

Jenderal Purnawirawan TNI Dudung Tolak Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Bagaimana Amran Sulaiman?

Belakangan, nama-nama disebut Rommy itu menyatakan menolak menjadi orang nomor satu di PPP.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
PPP - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Plt Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Dudung Abdurachman dan masuk bursa calon ketua umum DPP PPP. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Satu per satu kandidat bakal calon Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menolak jadi ketua.

Nama-nama masuk bursa, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Nama-nama masuk bursa kandidat calon ketua umum diungkap Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy atau Rommy.

Belakangan, nama-nama disebut Rommy itu menyatakan menolak menjadi orang nomor satu di PPP.

Terbaru adalah Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional, Dudung Abdurachman.

Dudung menyatakan tak berminat menjadi ketua umum PPP

"Saya tidak berminat, belum mau berpolitik saya," kata Dudung kepada awak media di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).

Di samping itu, ia mengaku tak tahu jika namanya masuk dalam bursa calon ketua umum partai berlambang Kakbah itu.

"Waduh saya enggak tahu, itu yang bilang siapa? Oh Pak Rommy, saya tidak (berminat)," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

"Saya Enggak Sanggup" Penolakan juga datang dari Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf.

Ia menolak tawaran untuk menjadi ketua umum PPP, karena mengaku tak sanggup dengan tanggung jawab yang besar.

"Pertanggungjawabannya banyak, oleh karena itu saya enggak sanggup," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025).

Menurutnya, banyak nama lain yang layak dipertimbangkan untuk memimpin PPP ke depan.

"Saya tidak sanggup, banyak hal lain yang harus dipertimbangkan," ujar Gus Ipul.

PPP Bukan Dagangan

Sementara itu, peringatan terhadap Rommy disampaikan Wakil Ketua Umum PPP, Rusli Effendi.

Ia menyayangkan sikap Rommy yang menawarkan jabatan ketua umum partai berlambang Ka'bah itu pihak-pihak eksternal.

Menurutnya, Rommy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai telah melakukan eksploitasi terhadap PPP.

"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," ujar Rusli lewat keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).

Rusli sendiri terbuka jika tokoh dari eksternal ingin bergabung dengan PPP.

Namun, ia mengingatkan mekanisme dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang mengatur masuk dan keluarnya seseorang dari PPP.

"Kami menyambut baik kalau memang ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan.

Tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART. Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, namun partai lain atau di setiap organisasi manapun juga punya," tegas Rusli. 

Rusli berharap, ke depannya para kader tetap dapat menjaga muruah PPP dan tidak memperdagangkan partai.

Apalagi saat ini ia melihat, nama-nama dari internal PPP masih layak diberi kesempatan untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu.

"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," ujar Rusli.

Bagimana Amran Sulaiman?

Juru Bicara DPP PPP, Usman M Tokan merespon munculnya nama Andi Amran Sulaiman dalam bursa calon ketua umum.

Manuver Amran Sulaiman jelang pemilihan Ketua Umum PPP, sudah terbaca.

Apalagi, pencalonan Amran Sulaiman dikait-kaitan sosok Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, pengusaha sekaligus kerabatnya.

Usman tidak tahu persis soal kaitanya Amran Sulaiman dengan Haji Isam.

Namun, ia mendengar kabar jika Amran Sulaiman telah komunikasi dengan pengurus PPP di wilayah di Sulawesi.

“Apakah Pak Amran berminat atau tidak, kami juga tidak tau, hanya dengar kabar kalau beliau sudah membangun komunikasi dengan rekan-rekan pengurus di salah satu wilayah di Sulawesi,” kata Tokan saat dihubungi Tribunnews.com, (27/5/2025).

Tokan menyampaikan, kader PPP di berbagai daerah merespon munculnya nama Amran Sulaiman sebagai kandidat.

“Setelah muncul namanya dimedia, banyak juga respon kader-kader dari daerah, ada yang senang tapi banyak juga yang menolak,” ujarnya.

Sejumlah kader PPP di daerah turut mempertanyakan terkait sosok calon Ketua Umum dari eksternal partai, sedang dimana saat partai berlambang Kakbah ini ‘berdarah-darah’ di Pemilu 2024, lalu.

“Serta mempertanyakan ketika PPP berdarah-darah di Pemilu Legislatif 2024 lalu, para kandidat dari eksternal ini lagi pada dimana ya?” ucapnya.

Penjelasan Haji Isam soal isu akuisisi PPP

Haji Isam menanggapi soal namanya disebut ikut cawe-cawe soal urusan calon ketua umum PPP.

Haji Isam menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki informasi terkait pencalonan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai Ketua Umum PPP.

Haji Isam menyatakan bahwa langkah Amran untuk maju sebagai calon Ketua Umum merupakan hak politiknya.

"Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu menahu soal itu," ungkap Haji Isam, Selasa, 27 Mei 2025.

Haji Isam juga membantah tudingan bahwa dirinya berusaha memuluskan langkah Amran Sulaiman untuk menguasai PPP.

Ia menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak akurat dan tidak berdasar.

 "Saya tidak tahu," tegas Haji Isam, menanggapi isu yang menyebutkan bahwa dirinya dan Amran sedang menunggu restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih PPP.

Haji Isam juga menepis kabar yang menyebutkan bahwa dirinya bertemu dengan Plt Ketum PPP Mardiono di Jakarta setelah Pemilu 2024.

Dalam narasi yang beredar, Mardiono menawarkan Haji Isam untuk mengambil alih PPP

“Tidak pernah dan saya tidak tahu menahu soal itu," kata Haji Isam.

Haji Isam juga turut menyanyangkan, dikaitkan dirinya dengan sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih (KMP). 

Padahal sudah jelas, Presiden Prabowo Subianto memilih para menteri tentunya dengan banyak pertimbangan. Berdasarkan kemampuan, kecakapan dan integritas.

Apalagi, latar belakang yang dimiliki Presiden Prabowo Subianto, sangat independen. Jadi bukan karena kedekatan dengan seseorang.  

"Mereka (menteri) orang profesional, dipilih karena mempunyai kemampuan di bidangnya. Bukan karena kedekatan saya dengan mereka," tandas  Haji Isam.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy sudah membantah kabar tak sedap yang menerpa Haji Isam terkait rencana mengakuisisi (ambil alih) PPP.

Dia bilang, munculnya nama Mentan Amran sebagai kandidat Ketum PPP, murni hasil diskusi di internal pengurus partai.

“Tidak ada sama sekali upaya Haji Isam untuk mengakuisisi PPP. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai mana pun,” ujar Rommy.

Rommy menegaskan, PPP melihat potensi Mentan Amran karena mempertimbangkan kemampuan dan ketokohannya.

Kebetulan, PPP saat ini membutuhkan tokoh yang bersedia mewakafkan sumber daya yang dimiliki untuk membesarkan kembali parpol yang berdiri sejak 5 Januari 1973.

Rommy Bantah Jokowi Cawe-cawe Rayu Amran

Diberitakan sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini sedang berjibaku mencari ketua umum yang baru.

Partai orde baru (orba) itu gagal menempatkan kadernya di DPR RI pada periode 2024-2029, sebab saat Pemilu 2024 meraih hasil jeblok.

Untuk itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy, berupaya mencari ketua umum baru dari luar partai.  

Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi menyayangkan sikap Rommy.

Menurutnya, Rommy telah melakukan eksploitasi terhadap PPP

"Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan," ujar Rusli dikutip dari Kompas.com, Senin (26/5/2025). 

Diketahui, sejumlah tokoh dari luar partai dibujuk Rommy untuk menjadi calon ketua umum PPP

Terdapat nama seperti Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Anies Baswedan, hingga eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman

Rusli sendiri terbuka jika tokoh dari eksternal ingin bergabung dengan PPP

Namun, ia mengingatkan mekanisme dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang mengatur masuk dan keluarnya seseorang dari PPP

"Kami menyambut baik kalau memang ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan. Tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART. Saya rasa tidak hanya PPP yang memiliki mekanisme, namun partai lain atau di setiap organisasi manapun juga punya," tegas Rusli. 

Rusli berharap, ke depannya para kader tetap dapat menjaga muruah PPP dan tidak memperdagangkan partai. 

Apalagi saat ini ia melihat, nama-nama dari internal PPP masih layak diberi kesempatan untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu. 

"Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal," ujar Rusli. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir PPP Ungkap Perasaan Kader di Daerah Terkait Munculnya Amran Sulaiman Jadi Calon Ketua Umum

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rommy "Obral" Posisi Ketum PPP, Dudung dan Gus Ipul Menolak"

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved