Pemkab Pohuwato Gorontalo Gandeng UMI Kembangkan SDM Kedokteran dan Pertambangan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) menjalin kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato, Gorontalo. 

Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di lantai 6 Menara Kampus UMI Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (27/5/2025) sore.

Penandatanganan dilakukan langsung Rektor UMI Prof Hambali Thalib, dan Wakil Bupati Pohuwato Iwan Sjafruddin Adam.

Rektor UMI Prof Hambali Thalib menjelaskan MoU ini adalah bentuk penguatan kembali kerja sama yang sudah ada. 

“Ke depan kita ingin tidak hanya memperpanjang secara administratif, tapi juga memperluas cakupan kerja sama, terutama dalam rangka pelaksanaan tridarma perguruan tinggi,” jelasnya.

Prof Hambali menyebut, sebelumnya kerja sama telah terjalin di bidang pendidikan kedokteran dan pertambangan.

Sebab, kedua sektor ini dinilai relevan dan strategis di Kabupaten Pohuwato. 

“Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama kerja sama ini, terutama dalam meningkatkan kapasitas putra-putri daerah,” katanya.

Baca juga: BEM Fakultas Sastra UMI Lestarikan Budaya Sulawesi Lewat Panggung Kesenian Artoxy

UMI pun siap mengembangkan kerja sama bukan hanya dua bidang tersebut.

UMI sendiri menyatakan siap untuk mengirimkan tim akademisi ke Pohuwato guna melakukan asesmen kebutuhan daerah, serta merancang program  pengembangan yang sesuai. 

Pendampingan akademik dan penyuluhan kepada masyarakat juga direncanakan sebagai bagian dari bentuk pengabdian.

Wakil Bupati Pohuwato, Iwan Sjafruddin Adam, menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam konteks pembangunan daerah. 

Kabupaten Pohuwato sedang bersiap menyambut proyek besar di sektor pertambangan.

“Ini yang diproyeksikan dengan nilai besar pada tahun 2026. Dengan nilai investasi sebesar itu, tentu daerah harus siap, bukan hanya dari sisi infrastruktur, tapi juga SDM,” ucapnya.

Diketahui, dalam MoU ini, kedua belah pihak menyepakati sejumlah ruang lingkup kerja sama.

Mulai dari pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat, hingga penyusunan kebijakan strategis berbasis kajian ilmiah.(*)