Akpol 1991
Profil Enam Lulusan Akpol 1991 Kini Pangkat Komjen, eks Kapolda Riau Muhammad Iqbal Terbaru
Yaitu Komjen Pol Wahyu Widada, Fadil Imran, Syahar Diantono, Marthinus Hukom, Argo Yuwono, dan Muhammad Iqbal.
TRIBUN-TIMUR.COM - Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 punya karir cemerlang di Polri.
Lulusan Akpol 1991 juga dipercaya menjabat Kapolri yaitu Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, ada enam lulusan Akpol 91 juga berpangkat Komjen.
Yaitu Komjen Pol Wahyu Widada, Fadil Imran, Syahar Diantono, Marthinus Hukom, Argo Yuwono, dan Muhammad Iqbal.
Muhammad Iqbal merupakan Komjen baru 1991.
Baca juga: Profil Kombes Dicky Akpol 93 Promosi Jenderal Bintang 1, Polisi Pertama Umumkan Soeharto Meninggal
Ia promosi jenderal bintang tiga setelah menjabat Sekjen DPD.
Berikut profil 6 lulusan Akpol 1991 pangkat Komjen:
Komjen Wahyu Widada menjabat Kabareskrim Polri sejak 24 Juni 2023.
Wahyu Widada merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) atau Adhi Makayasa angkatan 1991.
Pria kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini pernah menjadi Kapolda Aceh.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Aceh pada tahun 2020, Komjen Wahyu Widada adalah Kapolda Gorontalo 2019 dan Wakapolda Riau 2018.
Wahyu juga pernah menempuh pendidikan kejuruan di Sekolah Penerbang pada 1995.
Sementara untuk pendidikan kedinasan, Wahyu menempuh pendidikan di PTIK pada 1998, Sespim Polri pada 2006 dan Sespimti pada 2014.
Komjen Wahyu Widada tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Pademangan, Wakapolres Bekasi, Kapolres Pekalongan, Kapolres Metro Tangerang, Kapolres Metro Tangerang Kota, Dirkrimsus Polda Banten.
Dia juga sempat menjadi sekretaris pribadi pimpinan (spripim) Polda Metro Jaya dan sekretaris pribadi (sespri) Kapolri.
Saat menjadi Kapolres Metro Tangerang dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Komjen Wahyu Widada dan jajarannya mengungkap banyak kasus di antaranya pembunuhan waria di Kepala Dua, mengamankan gereja Christ Cathedral dari ancaman bom, pembunuhan Inneke di Karawaci.
Wahyu dan jajarannya juga mengungkap kasus pembunuhan Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh, pembunuhan dosen UI, pembunuhan penjual somay, pengeroyokan siswa SMP hingga tewas.
Saat menjadi Kapolda Aceh, Komjen Wahyu Widada menghadiahi seorang nenek dengan sebuah rumah layak huni pada akhir Juni 2020.
Komjen Wahyu Widada juga memimpin pemusnahan 10 hektare ladang ganja yang terletak di pegunungan Aceh Besar, pengungkapan mafia penjual organ harimau hingga sisik trenggiling senilai Rp 6,3 miliar.
Biodata Komjen Wahyu Widada
Nama : Wahyu Widada
Tempat dan Tanggal Lahir : Kadirojo, Kalasan, Sleman, D.I.Y., 11 September 1969
Agama : Islam
Profesi : Pati Polri
Pangkat : Komjen
Istri : Winta
Anak : -
Lulusan Akpol : 1991 (Adhi Makayasa)
Komjen Fadil Imran menjabat Kabaharkam Polri sejak 27 Maret 2023.
Sebelumnya Fadil Imran menjabat Kapolda Metro Jaya selama dua tahun lebih, 2020 hingga 2023.
Fadil Imran menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyanto yang telah masuk masa pensiun bulan ini.
Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.
Ia dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.
Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal.
Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.
Fadil Imran memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.
Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.
Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).
Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.
Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.
Komjen Syahar Diantono menjabat Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.
Ia polisi berpengalaman di reserse.
Meski berkarir cemerlang, namun Komjen Syahar Diantono ternyata tak pernah menjabat sebagai Kapolda.
Banyak menyebut jika itu menjadi salah satu kelemahan Komjen Syahar Diantono.
Karir Syahar melejit setelah ditunjuk menjabat Kadiv Propam Polri sejak 4 Agustus 2022 lalu.
Ia menggantikan Ferdy Sambo yang terjerat kasus pembunuhan Brigadir J.
Jabatan terakhirnya sebelum menjadi Kadiv Propam adalah Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri.
Pria yang lahir pada 2 Februari 1970 lalu ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian ( Akpol ) tahun 1991.
Usai menyelesaikan pendidikannya, Syahar Diantono langsung memulai kariernya di kepolisian.
Selama ini, karier Syahar Diantono sudah menduduki banyak jabatan di Polri.
Di antaranya Syahar Diantono pernah menjabat Kasat II DIR Reskrim Polda Jatim, Kapolres Kota Pasuruan Polwil Malang Polda Jatim, Kapolres Pasuruan, Wadirreskrimsus Polda Jatim, dan Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri.
Kemudian pada tahun 2014 Syahar Diantono diamanahi jabatan Dirreskrimsus Polda Kepri.
Pada 2016, Syahar Diantono lalu bertugas sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri.
Selanjutnya pada 2018 Syahar Diantono dipercaya untuk menjabat sebagai Kabagpenum Divhumas Polri, dan pada tahun 2019 Irjen Syahar menjabat sebagai Divhumas Polri tahun 2019..
Pada tahun 2021, Syahar Diantono mengemban jabatan Wakabareskrim Polri.
Setelah itu, Syahar Diantono jadi Kadiv Propam Polri.
Lalu, pada 2024 Syahar Diantono jadi Kabaintelkam Polri gantikan Suntana.
Rekam Jejak Syahar Diantono
- Kasat II DIR Reskrim Polda Jatim
- Kapolres Kota Pasuruan Polwil Malang Polda Jatim (2008)
- Kapolres Pasuruan (2010)
- Wadirreskrimsus Polda Jatim (2011)
- Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri (2012)
- Dirreskrimsus Polda Kepri (2014)
- Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Lemdikpol Polri (2016)
- Analis Kebijakan Madya Bidang Sespimmen Sespim Lemdikpol
- Kabagpenum Divhumas Polri (2018)
- Karo PID Divhumas Polri (2019)
- Dirtipidter Bareskrim Polri (2020)
- Wakabareskrim Polri (2021)
- Kadiv Propam Polri (2022)
-Kabaintelkam Polri (2024)
Komjen Marthinus Hukom mengemban jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak Desember 2023.
Marthinus Hukom juga pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) 88 AT Polri.
Marthinus Hukom lahir di Ameth, Nusalaut, Maluku Tengah, Maluku, pada tanggal 30 Januari 1969.
Sederet pendidikan yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK (1999-2001), Sespimpol (2005), Intelligence Analyst Course, Filipina (2008), Major Case Management Course, Filipina (2008).
Lemhannas RI PPRA LIV (2016), Kajian Strategi Intelijen Pascasarjana UI (2015-2018), dan Program Doktor Filsafat Terorisme Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (2020-Sekarang).
Karier Komjen Marthinus Hukom sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Marthinus tercatat pernah menjadi Katim Anti Teror Bom Polda Metro Jaya (2001-2002), Analis Intelijen Satgas Anti Teror Polri (2002-2015), dan Kelompok Ahli BNN RI Bidang Intelijen (2010-2012).
Karier jenderal asal Maluku ini makin moncer setelah ia didapuk menjadi Kabid Intelijen Densus 88 AT Polri pada tahun 2010.
Pada tahun 2015, ia diangkat menjadi Wakadensus 88 AT Polri.
Setelah itu, Marthinus dimutasi menjadi Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI pada tahun 2016.
Di tahun 2018, ia kembali diamanahkan untuk menjabat sebagai Wakadensus 88 AT Polri.
Kemudian, Marhinus Hukom diangkat menjadi Kadensus 88 AT Polri pada tahun 2020.
Pada tahun 2023, ia lalu dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kepala BNN.
5 Komjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono
Raden Prabowo Argo Yuwono menjabat Irjen Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah RI sejak 12 Maret 2025.
Sebelumnya ia menjabat Asisten Logistik Kapolri.
Argo Yuwono berpengalaman dalam bidang reserse.
Ia memiliki pengalaman yang malang melintang di dunia kepolisian Tanah Air.
Pria kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 2 April 1968.
Kariernya terus menanjak hingga dirinya berada di posisi sebagai Asisten Logistik atau Aslog Kapolri di tahun 2021.
Komjen Muhammad Iqbal dilantik jadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD RI.
Pelantikan Muhammad Iqbal sebagai Sekjen DPD RI digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Irjen Muhammad Iqbal adalah polisi aktif, ia lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 4 Juli 1970.
Sebelum berkarir di Polri, Muhammad Iqbal mengenyam pendidikan SMP dan SMA di Palembang.
Setelah lulus dari SMA 1 Palembang pada 1988, ia kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus tahun 1991.
Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, ia ditugaskan di Kalimantan menjadi Pamapta Polresta Banjarmasin Polda Kalselteng pada 1992.
Setahun kemudian, ia pun dipercaya menjadi Wakasat Lantas Polresta Banjarmasin Polda Kalselteng pada tahun 1993.
Pada 1994, ia diangkat menjadi Kasat Lantas Polres Kota Baru Polda Kalselteng.
Setelah bertugas di Kalimantan, ia pun mengikuti pendidikan spesialisasi Lalu Lintas di Belanda pada 1996.
Setelah lulus pendidikan di Belanda, ia menjadi Guru Muda I Pusdik Lantas Polri Serpong Tangerang pada tahun yang sama.
Ia kemudian menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus tahun 2000.
Selanjutnya ia mendapatkan penugasan di Sumatera menjadi Kasat Lantas Poltabes Pekanbaru Polda Riau pada tahun 2000.
Pada 2003, ia dipercaya menjadi Wakapolresta Dumai Polda Riau dan setahun kemudian pada 2004, ia dipercaya menjadi Koorspri Kapolda Riau.
Kemudian pada 2005, ia bertugas di wilayah Jawa menjadi Koorspri Kapolda Jawa Timur.
Selanjutnya, ia pun menempuh pendidikan di Sekolah Staf Pimpinan Kepolisian (Sespimpol) pada tahun yang sama dan menjadi perwira menengah kepolisian.
Setelah lulus dari Sespimpol, Muhammad Iqbal kembali bertugas di Polda Jawa Timur.
Ia dipercaya menjadi Kasat Lantas Polwiltabes Surabaya Polda Jatim pada 2008, Kapolres Gresik (2009), Kapolres Sidoarjo (2010), dan Wakapolwiltabes Surabaya pada 2011.
Setelah bertugas di Jawa Timur, ia pun dirotasi menjadi Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya pada 2011.
Bertugas di wilayah Polda Metro Jaya, karirnya pun makin meroket. Ia dipercaya menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara Polda Metro Jaya pada 2013, dan menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2015.
Selanjutnya ia dirotasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Dalops Sops Polri dalam rangka mengikuti pendidikan di Lemhanas pada 2016.
Selanjutnya, ia kembali bertugas di Jawa Timur menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya pada 2016.
Setelah bertugas dari Surabaya, ia ditarik ke Mabes Polri menjadi Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri pada 2017.
Dengan jabatan tersebut, ia pun menyandang pangkat jenderal polisi bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen).
Setelah dari Mabes Polri, ia kembali bertugas di Jawa Timur menjabat sebagai Wakapolda Jatim pada 2018.
Tak lama, ia ditarik kembali ke Mabes Polri menempati jabatan Jenderal Bintang Dua atau Inspektur Jenderal (Irjen) yakni Kepala Divisi Humas Polri (Kadiv Humas).
Dengan jabatan baru tersebut, Iqbal pun menyandang pangkat Inspektur Jenderal.
Dua tahun kemudian, ia dipercaya menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2020.
Hanya satu tahun bertugas di NTB, ia pun dirotasi menjadi Kapolda Riau pada 2021.
Lama bertugas di Riau, ia pun akhirnya ditarik menjadi perwira tinggi di Baharkam Polri untuk penugasan menjadi Sekjen DPD RI pada 2025.
Setelah dilantik menjadi Sekjen DPD RI, ia pun akan menyandang pangkat jenderal polisi bintang tiga atau Komjen Pol.
Akpol
Komjen Pol Wahyu Widada
Komjen Pol Fadil Imran
Komjen Syahar Diantono
Komjen Marthinus Hukom
Komjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono
Komjen Pol Muhammad Iqbal
Jejak Karier Djati Wiyoto Abadhy Jenderal Asal Surakarta Ditunjuk Jadi Kapolda Kaltara, Akpol 1991 |
![]() |
---|
Profil Brigjen Djati Wiyoto Abadhy Ditunjuk Jadi Kapolda Kaltara, Alumni Akpol 1991 Letting Kapolri |
![]() |
---|
Karier Moncer Jenderal Keturunan Raja Gowa Fadil Imran, Kabarhakam Promosi Jabatan Astamaops Polri |
![]() |
---|
Sosok Anak Pensiunan Pati TNI AD Berkarier Cemerlang, Lulusan Akpol 1991 Jadi Staf Ahli Kapolri |
![]() |
---|
Jabatan Baru Komjen Fadil Imran Usai Dimutasi dari Kabaharkam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.