Haji 2025
‘Jangan Marah Kalau Tidak Dipanggil Haji’, Ketua MUI Sidrap Bimbing Manasik Jamaah Lampung di Makkah
Narasumbernya Mustasyar Diny Prof Dr KH Waryono Abdul Ghofur, M.Ag bersama Dr KH Abdul Malik Tibe, MA.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Jamaah Haji Kloter 39 Embarkasi Lampung mengikuti manasik haji di Hotel Ruwadi Mina, Kawasan Syisah, Makkah, Rabu (21/5/2025).
Narasumbernya Mustasyar Diny Prof Dr KH Waryono Abdul Ghofur, M.Ag bersama Dr KH Abdul Malik Tibe, MA.
Sebanyak 393 jamaah haji Embarkasi Lampung mengikuti seksama manasik haji yang dimulai pukul 09.00 pagi.
Dalam paparannya, Abdul Malik, meminta jamaah haji belajar dan mendalami keikhlasan selama proses haji.
“Jangan banyak mengeluh, fokus berzikir dan belajar menerapkan ilmu ikhlas,” kata Malik yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini.
“Belajar ikhlas nanti diterapkan saat pulang. Misalnya, jangan ada yang marah kalau tidak dipanggil Haji atau Hajjah. Misal undangan nikahan tidak mencantumkan gelar hajinya, jangan marah,” tambah Malik.
Gelar haji bukan untuk diterapkan tapi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Jamaah pernah mendengar Baginda Rasul dipanggil Haji Muhammad? Haji Abu Bakar? Haji Umar? Tidak. Tapi kalau ada yang memanggil haji, bapak-ibu terima itu sebagai sebuah tradisi saling menghargai,” kata Malik.
Malik berangkat ke Tanah Suci sebagai petugas haji layanan bimbingan ibadah (Bimbad).
Saat visitasi ke hotel-hotel jamaah, Malik bersama Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, SAg, MA, mengajak jamaah senantiasa berzikir.
Layanan bimbingan ibadah dan mustasyar diny disiapkan Kementerian Agama untuk membimbing jamaah secara spiritual.
Manasik haji ini mengulas tata cara pelaksanaan ibadah haji khususnya tata cara puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina nantinya.
Sektor 3 kawasan Syisah termasuk kawasan hotel di mana jamaahnya akan diikutkan program tanazul di Mina.
Di mana jamaah haji dari sektor 3 nantinya tidak menginap di Mina tapi kembali ke hotel setelah dari Muzdalifah.
Tujuannya, mengurangi kepadatan di Mina dan mengurangi risiko hal-hal tak diinginkan. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus sosialisasi program tanazul ini untuk kenyamanan seluruh jamaah haji asal Tanah Air.(*)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.