Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenderal Jusuf Manggabarani: Nak! Lelaki itu Cuma Satu Kali Menangis

Jusuf Manggabarani, baru dua bulan berusia 51 tahun.Pangkat jenderal bintang dua, inspektur jenderal polisi, sudah tahun kedua di pundaknya.

|
Editor: Ansar
dok_tribun_timur
JUSUF MANGGABARANI - Headline koran Tribun Timur edisi Senin (3/5/2004) memberitakan insiden penyerangan kampus UMI Makassar Sabtu (1/5/2004) dan pencopotan Irjen Pol Jusuf Manggabarani sebagai Kapolda Sulsel oleh Kapolri Jenderal Dai Bachtiar. 

“Nah, begitu… Bapak baik-baik saja. Saya ini laki-laki Nak. Laki-laki itu harus tegar, Ini risiko jabatan. Risiko jadi komandan. “

Jusuf coba menjelaskan sikapnya, menghadapi pencopotan dirinya sebagai Kapolda Sulsel, dari Kapolri Jenderal Dai Bachtiar.

Jusuf melanjutkan; “Dengar baik-baik Nak! Lelaki itu cuma satu kali menangis. Saat dia dilahirkan saja. Tapi saat itu, semua orang di sekelilingnya tersenyum bahagia.“

“Ingat, setelah itu lelaki tak pernah lagi menangis.  Dia hidup menjalani tanggung jawabnya dan meninggal dengan tersenyum. Saat itu, semua orang sekitarnyalah menangis. Jadilah lelaki,  menangis hanya satu sekali.”

Usai momen itu, Jusuf Manggabarani jadi imam shalat magrib. 

Mengetahui ada Tribun yang ikut dalam pertemuan keluarga itu, Jusuf lantas meminta merekam puisinya.

“Tolong rekam puisi saya,” katanya.

“Pada waktu saya tertidur, Saya melihat hidup ini begitu indah. Tapi ketika saya terbangun, saya baru menyadari bahwa hidup ini adalah tanggung jawab.”

Sebelumnya, saya saat itu memang menguntit Sang Jenderal.

Sejak dari kampus UMI, Jl Urip Sumiharjo, —sekitar 4,3 km dari rujab kapolda-, saya sudah membututi Land Cruiser, mobil dinas kapolda yang ditumpanginya.

Saat membututi dengan Vespa PS Starada 87, aku terus membatin. “Ini cerita besar.”

Semangat jurnalisme-ku membuncah, saat dapat kabar dari kantor. 

“Kapolri (Dai Bachtiar), copot Jenderal Jusuf Manggabarani, cepat cari di mana kapolda,” kata Dahlan Dahi, Redaktur Pelaksana Tribun Timur, saat itu.

Esoknya, Tribun Edisi Senin (3/5/2004), kisah dari rumah jabatan kapolda itu terbit, di headline halaman 1; dengan judul: “Manggabarani, Saya ini Laki-laki Nak.”

Sekitar 12 tahun kemudian, medio 2016, penulis, mengkonfirmasi kisah itu ke Edy Sabhara, putra ketiga Jusuf.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved