Haji 2025
Waspada, ISPA dan Pneumonia Serang Jamaah Haji Indonesia di Makkah
25.000 jamaah haji telah mendapat penanganan dari petugas kesehatan haji Indonesia hingga hari ke-18 ibadah haji di Tanah Suci
Penulis: Mansur AM | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM - Kurang lebih 25.000 jamaah haji telah mendapat penanganan dari petugas kesehatan haji Indonesia hingga hari ke-18 ibadah haji di Tanah Suci, Senin (19/5/2025).
Kasus terbanyak yang ditangani adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.
Total ada 1.100 kasus ISPA yang dilaporkan hingga berita ini ditulis.
Sebanyak 22 pasien juga ditangani tenaga media karena mengalami Pneumonia.
Hal ini disampaikan Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr Mohammad Imran, di Makkah.
Ia mengimbau jemaah tetap menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci.
Jemaah dengan penyakit komorbid (penyakit peserta) disarankan selalu memakai masker saat di luar kamar.
Perbedaan cuaca juga menjadi faktor yang memengaruhi daya tahan tubuh jemaah.
Cuaca Makkah saat ini mencapai 40 derajat celcius dengan tingkat kelembapan udara di bawah 30 persen.
Sementara di Indonesia, kelembapan udara bisa mencapai lebih dari 70 persen.
Imran meminta jemaah rutin minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi.
Jemaah juga diminta selalu membawa air minum saat keluar dari hotel.
Bagi jemaah lanjut usia, Imran menyarankan banyak beristirahat di hotel.
Jemaah lansia juga tidak perlu memaksakan diri salat di Masjidil Haram.
Setiap hotel jemaah telah menyiapkan musala yang nyaman untuk beribadah.
Pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia tersedia di tiga wilayah: Makkah, Madinah, dan Bandara Jeddah.
Di Madinah dan Makkah masing-masing satu klinik kesehatan haji.
Bandara Jeddah memiliki pos kesehatan dan ruang observasi khusus.
“Ruang observasi di Jeddah kami sewa setiap tahun,” katanya.
Ruang ini digunakan untuk jemaah dengan penyakit ringan yang menunggu keberangkatan ke Makkah.
Untuk kasus darurat yang butuh penangangan lanjutan langsung dirujuk ke klinik bandara.
Pelayanan kesehatan di Madinah dibuka lebih awal dari kedatangan jemaah.
Tahun ini ada kebijakan baru dari Arab Saudi soal layanan kesehatan haji.
Setiap negara wajib bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan lokal Arab Saudi.
Indonesia bekerja sama dengan Abeer Group dan rumah sakit di Makkah Arab Saudi.
Di Makkah, RS rujukan utama adalah Saudi National Hospital dan RS Al Ahli.
Di Madinah, Indonesia bekerja sama dengan RS Al Hayat.
Semua rujukan kesehatan jemaah ditangani dengan baik oleh rumah sakit mitra.
Saudi National Hospital menerima semua rujukan jemaah Indonesia di Makkah.
Selain itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diperkuat tenaga medis ahli.
Terdapat 28 dokter spesialis, 6 dokter umum, dan 62 perawat.
Dokter spesialis juga melakukan kunjungan ke hotel jemaah di berbagai sektor.
KKHI Makkah jadi prioritas utama jelang puncak haji Armuzna.
Saat ini Tim Kesehatan tengah memetakan titik krusial pelayanan.
Kunjungan dokter spesialis ke kloter-kloter menjadi prioritas layanan kesehatan haji.
“Kami pastikan layanan kesehatan optimal, khususnya menjelang Armuzna,” kata dr Imran.
Data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI, hingga Senin 19 Mei pagi ini, Total 117.600 jamaah haji dilaporkan sudah tiba di Tanah Suci.
Angka ini berarti 57 persen dari total jamaah haji regular 203.320 jamaah.
Sebanyak 71.947 jamaah haji Indonesia tiba di Kota Makkah.
Total 60.222 jamaah datang dari Kota Madinah. Sisanya 11.727 jamaah haji Gelombang 2 yang berasal dari kedatangan Kota Jeddah.
Total kuota haji Indonesia tahun ini adalah 221.000 jemaah.
Jumlah ini terdiri 203.320 kuota jemaah reguler dan 17.680 kuota jemaah haji.(Media Centre Haji/Mansur Amirullah)
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.