Joe Biden Eks Presiden AS Kena Kanker Prostat Agresif, Apa Itu? Ini Gejala dan Ancaman Pria Lansia
Joe Biden diperiksa oleh dokter pekan lalu setelah timbul gejala-gejala gangguan saluran kencing dan ditemukannya nodul prostat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Joe Biden, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) didiagnosis menderita kanker prostat agresif.
Disebutkan sel-sel kanker telah menyebar ke tulangnya.
Joe Biden diperiksa oleh dokter pekan lalu setelah timbul gejala-gejala gangguan saluran kencing dan ditemukannya nodul prostat.
"Meskipun ini merupakan bentuk penyakit yang lebih agresif, kanker tersebut tampaknya sensitif terhadap hormon, yang memungkinkan penanganan yang efektif," kata pihak juru bicara kantor Joe Biden, dikutip Tribunnews.com.
“Presiden dan keluarganya sedang meninjau pilihan pengobatan dengan dokternya,” tambahnya.
Diagnosis kanker dikonfirmasi Jumat (16/5/2025).
Joe Biden dinyatakan memiliki Gleason score 9, salah satu indikator tertinggi dalam sistem penilaian agresivitas kanker prostat.
Gleason score dihitung berdasarkan penampilan sel kanker di bawah mikroskop, dan digunakan untuk memprediksi seberapa cepat kanker akan tumbuh dan menyebar.
Skor 6 atau di bawah: kanker tumbuh lambat.
Skor 7–8: kanker sedang hingga agresif.
Skor 9–10: kanker sangat agresif, dengan risiko tinggi menyebar dan sulit dikendalikan.
Biden kini berada di kategori Grade Group 5, yaitu yang paling tinggi dan berisiko tinggi untuk metastasis.
Apa Itu Kanker Prostat?
Prostat merupakan kelenjar dalam sistem organ reproduksi pria yang mengelilingi uretra atau saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Fungsi utama prostat yaitu memproduksi cairan semen yang membantu membawa sperma saat ejakulasi.
Kanker prostat terjadi ketika sel-sel dalam kelenjar prostat mulai tumbuh secara tidak terkendali.
Pertumbuhan sel abnormal ini dapat mengganggu fungsi normal organ reproduksi pria, sehingga dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Penyebab Kanker Prostat
Penyebab kanker prostat disebabkan oleh adanya mutasi genetik dari sel-sel di dalam kelenjar prostat.
Mutasi genetik ini menyebabkan sel tersebut dapat tumbuh secara abnormal bahkan mengganas.
Namun, penyebab pasti terjadinya mutasi genetik dari sel kanker ini belum sepenuhnya diketahui secara pasti.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker prostat, antara lain:
- Usia di atas 50 tahun.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker prostat.
- Obesitas.
- Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Terpapar bahan kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik.
- Pernah menderita infeksi menular seksual (IMS), seperti penyakit sifilis, HPV, gonore, dan lain sebagainya.
Gejala Kanker Prostat
Kanker prostat adalah jenis kanker yang cenderung sulit terdeteksi secara dini.
Pada tahap awal, kanker prostat tidak menunjukkan gejala yang jelas.
Setelah kelenjar sudah mulai membengkak, kemudian gejala kanker prostat baru akan timbul dan dapat dirasakan oleh penderitanya.
Beberapa ciri-ciri kanker prostat, antara lain:
- Aliran urine melemah.
- Sulit menahan buang air kecil.
- Munculnya darah pada air mani atau urine.
- Lebih sering buang air kecil, terlebih di malam hari.
- Rasa panas dan nyeri pada penis saat ejakulasi atau buang air kecil.
Pengobatan Kanker Prostat
Pengobatan kanker prostat yang dilakukan oleh dokter yaitu:
- Pembedahan atau operasi, yaitu dilakukan dengan mengangkat sel kanker yang terdapat pada kelenjar prostat.
- Radioterapi atau terapi radiasi, dilakukan untuk membunuh sisa sel kanker setelah operasi dan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
- Kemoterapi, yaitu pengobatan kanker prostat menggunakan obat-obatan untuk menghambat dan membunuh pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, pasien kanker biasanya juga disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat agar pengobatan dapat berjalan lancar.
Penerapan gaya hidup sehat sangat penting untuk pasien kanker, di antaranya yaitu melakukan olahraga secukupnya, mengonsumsi makanan yang sesuai dengan 10 pesan gizi seimbang, dan kebiasaan sehat lainnya.
Kanker prostat yang diderita Biden juga diketahui telah bermetastasis ke tulang. Namun, jenis kanker ini dinilai masih responsif terhadap terapi hormon, sehingga pengobatan masih memungkinkan dilakukan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.