Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Fakta Menarik Arya Wedakarna, Anggota DPD RI Ingin Kirim Siswa Nakal di Bali ke Barak Militer

Arya Wedakarna senator Bali ingin mengikuti jejak Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer.

|
Editor: Hasriyani Latif
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
ARYA WEDAKARNA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Provinsi Bali, Arya Wedakarna. Arya berencana masukkan siswa nakal ke barak militer. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah sejumlah fakta menarik Arya Wedakarna anggota DPD RI asal Bali ingin masukkan siswa nakal ke barak militer.

Baru-baru ini unggahan Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa menyita perhatian.

Ia ingin mengikuti jejak Dedi Mulyadi mengirim siswa nakal ke barak militer.

Rencana Arya itu diketahui melalui unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (15/5/2025).

Arya mengunggah potongan video yang memperlihatkan siswa SMK di Denpasar Bali melakukan perundungan atau bully.

Dalam video tampak seorang remaja menendang remaja lainnya beberapa kali. 

Remaja yang ditendang memilih diam sembari mencoba menghindar.

Baca juga: Sosok Hatami Disemprot Ketua DPRD Lampung Utara Gegara Viral Joget dan Sawer DJ 

Arya kemudian mengaku bakal memasukkan siswa bermasalah itu ke barak militer guna dibina.

“Senator RI AWK akan masukkan anak diduga Siswa SMKN 7 Denpasar ke barak militer lewat bela negara baik di Pangkalan TNI AU, AL, dan Rindam TNI AD. Sekolah segera dipanggil,” ujarnya melalui keterangan unggahan.

Pada unggahan itu dia juga menulis akun @jokowi, @prabowo, @gibran_rakabuming, dan @puspentni.

“Siap-siap anak-anak yang suka berantem, melakukan pem-bully-an di Bali akan Aji masukkan bela negara, akan kita kirim ke barak militer segera. Hati-hati, siap-siap untuk mereka yang suka melakukan pem-bully-an. Tunggu kedatangan Aji di sekolah kami,” kata Arya.

Lantas, seperti apa sosok Arya Wedakarna?

Berikut fakta-fakta menarik Arya Wedakarna:

1. Mantan Model

Arya lahir pada tanggal 23 Agustus 1980 sebagai putra pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa.

Dia sempat terjun ke dunia model dan pernah menjadi cover boy majalah Aneka.

Dia juga sempat bergabung dalam trio grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy.

2. Cetak Rekor MURI

Dalam bidang pendidikan, Arya Wedakarna terbilang memiliki prestasi mentereng.

Ini dinobatkan sebagai doktor ilmu pemerintahan termuda di Indonesia (saat berusia 27 tahun).

Juga dinobatkan sebagai rektor universitas termuda di Indonesia (saat berusia 28 tahun) oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Dia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Mahendradatta Bali.

3. Pernikahan Mewah

Arya Wedakarna menikah dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari dari Griya Suci Dencarik Banjar Buleleng.

Pernikahan digelar dengan sangat mewah dan eksklusif di Istana Mancawarna Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu (23/8/2017).

Tamu yang datang harus memperlihatkan undangannya saat masuk.

Pesta pernikahan mereka juga digelar di sembilan kota di Bali.

4. Ngaku Keturunan Raja

Pada 31 Desember 2009, Arya mengaku sebagai keturunan raja Majapahit Bali dengan nama lengkap Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III His Royal Majesty King of Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX.

Ia mengklaim telah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali di Pura Besakih oleh pendeta Siwa Budha dengan gelar tersebut. 

Namun, tokoh Puri Jembrana, AA Gde Benny Sutedja saat bedah buku Kisah Penculikan Gubernur Bali, Sutedja,1966 pada bulan Mei 2016 meminta agar Arya tidak lagi mengaku sebagai raja Majapahit

5. Tolak Bank Syariah

Pada 7 Agustus 2014, melalui akun facebooknya, Arya Wedakarna, menulis status yang menyatakan penolakannya terhadap perbankan syariah di Bali

Aliansi Hindu Muda Indonesia dan Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) hari itu berdemonstrasi di depan Kantor Bank Indonesia Denpasar untuk moratorium/stop izin Bank Syariah di pulau Bali.

6. Tolak Kedatangan Ustadz Abdul Somad

Dia dituduh sebagai provokator penolakan Ustadz Abdul Somad yang akan melakukan dakwah di Bali pada bulan Desember 2017. 

Ustadz Somad sebelumnya sempat mendapatkan penolakan dari ormas Bali pada 8 Desember 2017. 

Tuduhan mengarah pada Arya Wedakarna karena dalam akun Facebook-nya, Arya menuding Ustadz Abdul Somad sebagai anti-Pancasila.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Lukman Eddy kemudian melaporkan Arya Wedakarna ke Badan Kehormatan (BK) DPD. 

Dalam laporan itu, Arya Wedakarna diduga menjadi otak pelaku atas persekusi yang dialami oleh Abdul Somad di Denpasar, Bali

Dalam pembelaannya, Arya Wedakarna menyebut, penolakan itu merupakan aspirasi masyarakat Bali yang sudah viral di medsos beberapa hari sebelumnya.

7. Dipecat dari DPD RI

Pada tahun 2014-2019 Arya Wedakarna pernah menjadi anggota DPD Bali dengan perolehan suara sebesar 178.934 suara.

Lalu, dia terpilih kembali untuk periode 2019-2024 dan 2024-2029.

Pada 2 Februari 2024 dia dipecat dari keanggotaan DPD karena dianggap melanggar etik.

Sebelumnya, Arya dilaporkan seorang pria bernama M Zulfikar Ramly dan MUI Bali ke Polda Bali atas pernyataannya yang diduga bernada SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Laporan berdasarkan rekaman video saat Anggota Komite I DPD RI itu rapat bersama Kanwil Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Dalam potongan video viral tersebut, Arya tampak berbicara dengan nada tinggi.

Dia menyampaikan keinginannya agar frontliner atau petugas depan di bandara adalah putra-putri Bali dengan pakaian khas Bali, dan tidak menggunakan penutup kepala tidak jelas karena Bali bukan Timur Tengah.

Arya lalu menyampaikan klarifikasi lewat akun Instagramnya. 

Dia menyebut tak ada pernyataannya yang mengarah pada agama tertentu.

Dia mengklaim video itu dipotong dan sengaja disampaikan tidak lengkap oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Lalu, berdasarkan sidang yang digelar Badan Kehormatan (BK) DPD RI kemudian memutuskan memberhentikan Arya sebagai anggota DPD RI pada 2 Februari 2024.(*)

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved