Haji 2025
Direktur Haji: Hak Jamaah Tetap Terjamin Meski Saat Ini Gunakan Skema 8 Syarikah di Mekah
Termasuk Hak konsumsi jamaah mencakup 127 kali makan selama berada di Arab Saudi.
Laporan: Mansur Amirullah, Media Centre Haji dan Wartawan Tribun-timur.com dari Mekah
TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH – Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025, Muchlis Hanafi, memastikan hak jamaah haji tetap terjamin.
Muchlis yang juga menjabat Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag RI menegaskan, tidak ada hak jamaah yang hilang dalam skema 8 syarikah yang saat ini digunakan di Arab Saudi.
“Jamaah tetap mendapatkan layanan penuh sesuai haknya selama berhaji,” kata Muchlis di Kantor Daerah Kerja Mekah, Minggu (11/5/2025) malam.
Termasuk Hak konsumsi jamaah mencakup 127 kali makan selama berada di Arab Saudi.
Rinciannya, 27 kali makan di Madinah dan 84 kali di Makkah.
Baca juga: Gantikan Ayahnya yang Wafat, Faril Anwar Sabir Jadi Jamaah Haji Termuda Maluku Utara
Selain itu, jamaah juga mendapat 15 kali makan saat puncak haji di Armuzna.
Armuzna mencakup Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Jamaah juga mendapatkan layanan transportasi selama berhaji.
Mulai dari bandara, antar kota, hingga Masjidil Haram.
Bus salawat tersedia 24 jam untuk jamaah yang ingin beribadah.
Muchlis mengatakan skema 8 syarikah tidak mengurangi hak jamaah.
Ia menegaskan layanan tetap diberikan sesuai standar pemerintah Indonesia.
Muchlis menyebut PPIH bekerja sama dengan delapan syarikah di Makkah.
Kerja sama ini untuk memastikan semua hak jamaah terpenuhi.
Ia juga mengatakan koordinasi dengan syarikah terus dilakukan.
Hal ini untuk memastikan pelayanan kepada jamaah tetap maksimal.
"Kami terus berkoordinasi agar hak jamaah tetap terjaga," ujarnya.
Ia menambahkan, syarikah telah menyiapkan berbagai antisipasi pelayanan.
Muchlis meminta jamaah tetap tenang dan fokus beribadah.
"Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik," tegasnya.
Ia berharap seluruh jamaah bisa beribadah dengan khusyuk dan lancar.
Muchlis memastikan PPIH akan selalu mendampingi jamaah selama di Tanah Suci.
Jamaah diimbau tidak khawatir karena hak mereka tetap terlindungi.
Termasuk tak perlu khawatir jika ada jamaah misalnya suami-istri atau anak-orangtua maupuan jamaah lansia dan pendampingnya terpisah di Mekah.
“Kita sudah komunikasikan dengan kedelapan syarikah ini untuk menyatukan mereka yang terpisah dengan alasan kemanusiaan,” kata Muchlis.
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.