2.670 Warga Wajo Sulsel Miskin Ekstrem

TRIBUN-TIMUR.COM, WAJO - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Wajo, mencatat sebanyak 2.670 masyarakat tergolong miskin ekstrem.

"Dari data Dinas Pengedalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Wajo, jumlah penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem sebanyak 2.670 orang," ujar Kepala Bappelitbangda Wajo, Andi Pallawarukka kepada Tribun-Timur.com, Jumat (9/5/2025).

Selain itu, rata-rata pengeluaran per kapita setiap bulan masyarakat, yakni Rp1.391.418.

"Itu terbagi menjadi dua kategori, yakni pengeluaran makanan dan bukan makanan. Kalau makanan Rp663 ribu, bukan makanan Rp728 ribu per bulan. Ini data BPS tahun 2023," paparnya.

Sebelumnya, Kabupaten Wajo dinobatkan sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi terendah se Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2023.

Baca juga: Wabup Wajo Temui Sekjen Kemensos Bahas Rencana Pendirian Sekolah Rakyat

Hal tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per tahun 2019-2023.

Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan di Kabupaten Wajo tahun 2022 hanya tumbuh sebesar 2,38 persen sedangkan pada tahun 2023, tercatat 1,43 persen.

Angka tersebut jauh dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulsel sebesar 4,51 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen.

Terlebih angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Wajo pada tahun 2023 mencapai 8,45 ribu jiwa atau 2,07 persen dari jumlah penduduk. Itu berdasarkan data tabel estimasi tingkat dan jumlah penduduk miskin ekstrem di Provinsi Sulsel tahun 2021-2023 yang dihitung oleh Satgas P3KE.

Angka kemiskinan di Kabupaten Wajo dari 2021, 2022 hingga 2023 setiap tahun meningkat.(*)