Pengendara Arogan
Tak Terima Ditilang, Anak Purnawirawan Polisi Tunjukkan Jari Tengah ke Polantas
Dalam video yang beredar nampak pelaku ditahan oleh petugas kepolisian lantaran tak menggunakan helm dak tak memiliki surat kendaraan.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Aksi arogan seorang pemotor yang mengacungkan jari tengah ke arah polisi lalu lintas (polantas) usai ditegur karena tidak memakai helm dan mengendarai motor tak lengkap di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.
Pelaku yang mengaku sebagai anak purnawirawan polisi.
Dalam video yang beredar nampak pelaku ditahan oleh petugas kepolisian lantaran tak menggunakan helm dak tak memiliki surat kendaraan.
Saat dimintai identitasnya, pelaku justru menelpon seseorang dan mengadu jika dirinya ditahan petugas.
Setelah dilepaskan, dirinya langtqs menggeber kendaraannya sambil mengejek dan mengacungkan jari tengah kepada petugas kepolisian.
Kasat Lantas Polres Maros, Iptu Kamaluddin, mengungkapkan pihaknya langsung bergerak menyelidiki usai video tersebut viral.
“Sudah teridentifikasi. Sejak video itu viral, saya atas perintah Kapolres langsung memerintahkan anggota untuk menyelidiki dan mendatangi rumah yang bersangkutan. Ternyata, yang bersangkutan masih tinggal di Maros,” ujarnya, Jumat (9/5/2025).
Pencarian terhadap pelaku dilakukan pada Kamis (8/5/2025) malam.
Setelah berhasil diidentifikasi, pemotor tersebut diminta datang ke Polres Maros pada Jumat (9/5/2025) untuk memberikan klarifikasi.
“Betul, yang bersangkutan mengaku sebagai anak dari anggota purnawirawan. Ia juga telah menyampaikan penyesalannya atas tindakan tidak pantas tersebut,” kata Kamaluddin.
Pihaknya akan memberikan sanksi tegas berupa tilang terhadap pelanggaran yang dilakukan, serta penindakan terhadap kendaraan yang digunakan saat kejadian.
“Pemotor dan kendaraan yang digunakan akan kami tindak sesuai aturan. Proses tilang tetap kami lanjutkan,” tegasnya.
Kamaluddin menjelaskan pada saat kejadian, petugas menilai pemotor tersebut dalam kondisi tidak normal.
“Kenapa dilepas? Karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di tengah masyarakat. Petugas menduga yang bersangkutan tidak dalam kondisi sadar, diduga mabuk,” ungkapnya.
“Makanya diberi kebijakan untuk pergi dari lokasi. Tapi justru setelah itu, ia menunjukkan perilaku tidak senonoh kepada petugas dengan mengacungkan jari tengah,” tambahnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.