Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reaksi Muhammadiyah dan MUI Soal Pemakzulan Gibran, Keterangan Eks Komandan Korps Marinir Dibantah

Kini kursi Wakil Presiden Gibran sedang digoyang oleh sejumlah pensiunan atau purnawirawan jenderal TNI.

Editor: Ansar
Wartakota
BANTAH TERLIBAT - Wakil Ketua MUI Anwar Abbas membantah bahwa MUI dan Muhammadiyah mendukung penggulingan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, kedua organisasi tersebut tidak mengurusi politik praktis. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) diseret dalam isu pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.

Kini kursi Wakil Presiden Gibran sedang digoyang oleh sejumlah pensiunan atau purnawirawan jenderal TNI.

Para pensiunan jenderal TNI menilai Gibran tidak kompeten jika menggantikan Presiden Prabowo Subianto.

Bahkan, mantan Komandan Korps Marinir (Dankormar), Letjen TNI Mar (Purn) Suharto, mengatakan wacana penggulingan Gibran tersebut didukung Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Terkait hal ini, Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, bereaksi.

Menurut Anwar, itu tak benar, karena Muhammadiyah dan MUI tidak terjun dalam politik praktis.

Dia juga menegaskan terkait wacana pemakzulan Gibran bukan ranah dua organisasi besar Islam di Indonesia tersebut.

"Sehubungan dengan beredarnya berita bahwa MUI dan Muhammadiyah mendukung pemakzulan saudara Gibran sebagai Wakil Presiden, maka perlu saya jelaskan bahwa MUI dan Muhammadiyah tidak berpolitik praktis," ucapnya dikutip dari Tribunnews.com.

"Masalah adanya desakan untuk memakzulkan wakil presiden itu jelas sudah masuk ke ranah politik praktis dan itu bukan merupakan urusan MUI dan Muhammadiyah," lanjut Anwar Abbas.

Anwar menegaskan,  Muhammadiyah dan MUI hanya peduli agar pemerintah berbuat baik bagi bangsa dan kehidupan yang terbaik untuk rakyat Indonesia.

Dia mengatakan dua organisasi tersebut hanya ingin terciptanya keamanan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pancasila dan konstitusi.

"Yang menjadi concern MUI dan Muhammadiyah adalah bagaimana pemerintah terutama Presiden dan Wakil Presiden bisa berbuat baik dan terbaik bagi bangsa dan negara ini," ucapnya.

"Sehingga rakyat bisa hidup dengan aman, tenteram, damai, sejahtera dan bahagia, serta bisa hidup dalam suasana yang berkeadilan dan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta ajaran agama seperti yang telah diamanatkan oleh Pancasila dan konstitusi," lanjutnya.

Sebelumnya, eks Komandan Korps Marinir (Dankormar), Letjen TNI Mar (Purn) Suharto, mengklaim telah memperoleh dukungan dari Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait delapan poin sikap dari Forum Purnawirawan TNI, termasuk pemakzulan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI.

Dia mengungkapkan dukungan tersebut dilakukan setelah adanya pertemuan di salah satu tempat di Jakarta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved