Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Sukses Bill Gates Pendiri Microsoft Miliarder Termuda Usai Berhenti Kuliah, Kini Temui Prabowo

Tak sia-sia, karena keputusan beraninya itu, ia berhasil mendirikan salah satu perusahaan teknologi paling beken di dunia, Microsoft.

Editor: Ansar
Kompas.com
BILL GATES - Presiden Prabowo Subianto dan Bill Gates bertemu di Istana, Jakarta, Rabu (7/5/2025). (Dok. YouTube Setpres) 

Saat di universitas, Gates tidak bisa meredam ketertarikannya dengan dunia komputer sehingga kebanyakan waktunya ketika kuliah ia habiskan di laboratorium komputer.

Pada tahun 1974, Allen memutuskan berhenti kuliah dari Universitas Washington State untuk bekerja sebagai programer di perusahaan teknologi Honeywell yang berada di Boston AS.

Setahun setelahnya, pada 1975, Gates membaca sebuah artikel di Majalah Popular Electronics edisi Januari 1975 yang kemudian mengubah kehidupannya.

Artikel tersebut berisi berita tentang komputer mini Altair 8800 yang dibuat oleh perusahaan Micro Instrumentation and Telemetry Systems (MITS).

Keberadaan komputer mini tersebut membuat Gates dan Allen semakin tertarik dengan industri komputer pribadi.

Kedua sahabat tersebut memberanikan diri untuk menelepon MITS.

Mereka berbohong kepada MITS dengan mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan program perangkat lunak berbasis bahasa pemrograman BASIC yang dapat dijalankan di Altair 8800.

Padahal, kenyataannya tak satupun dari Gates dan Allen memiliki komputer Altair 8800 kala itu.

Software yang dimaksud pun hanya sebatas rekaan mereka berdua dan belum dikerjakan.

Ketika MITS menyatakan minat pada software “gaib” yang dijelaskan oleh Gates dan Allen, keduanya baru bergegas mengembangkannya.

Di titik inilah, Gates akhirnya membulatkan tekad untuk keluar dari Universitas Harvard dan mengembangkan perusahaan yang selanjutnya diberikan nama Micro-Soft bersama sahabatnya, Allen.

Micro-Soft merupakan gabungan dari kata “micro-computer” dan “software”.

Produk pertama Micro-Soft adalah software BASIC untuk komputer Altair yang awalnya bohongan, tapi kemudian benar-benar diwujdukan tadi.

Pada tahun 1976, menurut Gates Notes, tanda hubung pada nama Micro-Soft dihilangkan sehingga menjadi "Microsoft" tanpa tanda hubung yang kita kenal hingga saat ini.

Gates berperan sebagai Chief Executive Officer (CEO) Microsoft hingga tahun 2000.

Sedangkan Allen menjabat sebagai wakil presiden eksekutif perusahaan untuk penelitian dan pengembangan produk baru hingga tahun 1983.

Setelah itu, Allen meninggalkan perusahaan karena alasan kesehatan.

Kelahiran Windows dan perseteruan dengan Steve Jobs

Bisnis awal Micro-Soft bersama MITS ini tidak berjalan dengan mulus.

Kendati demikian, Gates dan Allen tidak menyerah. Setelah bekerja dengan MITS, keduanya menulis software dengan format berbeda untuk perusahaan lain.

Sekitar tahun 1980-an, industri komputer juga tengah berkembang pesat. Perusahaan seperti Apple, Intel, dan IBM sedang gencar-gencarnya mengembangkan komponen dan hardware komputer.

Sedangkan Microsoft tetap berfokus mengembangkan perangkat lunak.

Pada 1980, IBM mendekati Microsoft untuk mendapatkan software yang dapat digunakan di komputer PC yang akan diluncurkannya.

Microsoft pun mengembangkan software bernama MS-DOS. Microsoft menjual lisensi dari software tersebut kepada IBM dan perusahaan lain.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Tak berselang lama, sekitar tahun 1981, Apple mengajak Microsoft berkolaborasi untuk mengembangkan software di komputer buatan Apple, Macintosh.

Namun, agaknya kolaborasi ini menjadi titik awal perseteruan antara pendiri Apple Steve Jobs dan Bill Gates.

Berkat berbagai pengetahuan baru yang diperolehnya saat kolaborasi tersebut, Microsoft mengembangkan sebuah sistem operasi baru yang bernama Windows.
Sistem operasi Windows sendiri baru diluncurkan Microsoft pada 1985.

Berbeda dari MS-DOS yang hanya berbasis teks, Windows memungkinkan pengguna menggunakan mouse untuk mengoperasikan antarmuka grafis, menampilkan teks, dan gambar di layar komputer.

Lantaran Windows dinilai mirip dengan sistem operasi Macintosh yang dikenalkannya pada 1983, Apple pun menggugat Microsoft. Tapi Microsoft menang di pengadilan.

Baca juga: Sepucuk Surat Bill Gates di Ranjang Steve Jobs

Perseteruan dan hubungan kurang akur antara Jobs danGates juga berlanjut cukup lama.

Namun ketika Jobs akhirnya meninggal pada 2011, Gates mengatakan bahwa keduanya sebenarnya “saling mendorong (kesuksesan Microsoft dan Apple), bahkan sebagai pesaing”, sebagaimana dihimpun dari Business Insider.

Dalam perjalanannya, Microsoft mengembangkan berbagai produk layanan baru di luar sistem operasi, seperti paket software produktivitas Microsoft Office (1990) hingga layanan cloud Microsoft Azure (2010).

Lalu, Microsoft juga melebarkan sayapnya ke luar bisnis sistem operasi komputer. Perusahaan ini, misalnya, masuk ke bisnis video game dengan meluncurkan seri konsol Xbox

Di samping itu, Microsoft juga mengakuisisi bebeapa perusahaan teknologi lain, seperti Skype Technologies (2011), Mojang (2014), LinkedIn (2016), hingga GitHUb (2018).

Jadi miliarder di usia muda
Sejak meluncurkan sistem operasi MS-DOS dan Windows, Microsoft terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Microsoft lalu menjadi perusahaan global. Pada 1983, Microsoft dberhasil menguasai pasar sistem operasi karena dilaporkan 30 persen komputer yang ada di dunia saat itu menjalankan sistem operasi buatannya.

Selang delapan tahun setelah didirikan, Microsoft akhirnya melantai di bursa saham pada Maret 1986. Penawaran umum perdana (IPO) Microsoft seharga 21 dollar AS per lembar saham.

Baca juga: Putri Bill Gates Divaksin Covid-19, Bantah Teori Konspirasi soal Ayahnya dengan Lelucon

Ketika itu, Gates memegang 45 persen dari total 24,7 juta saham Microsoft. Artinya kepemilikan Gates terhadap Microsoft bernilai 234 juta dollar AS.

Seiring berjalannya waktu, saham perusahaan turut meningkat. Pada 1987, harga saham Microsoft menembus 90,75 dollar AS . Forbes mencatat, kekayaan bersih Gates mencapai 1,25 miliar dollar AS. Gates pun dinobatkan sebagai miliarder termuda di usia 31 tahun.

Predikat “miliarder termuda” dipegang Gates dari tahun 1987 hingga 2010. Pada 2010, Gates harus menyerahkan title itu kepada Mark Zuckcerberg yang menjadi miliarder termuda pada usia 23 tahun.

Selanjutnya, nama Bill Gates menjadi langganan mejeng di daftar tahunan Forbes 400 sebagai orang terkaya di AS, bahkan dunia.

Menurut daftar The World Real-Time Billionaires yang dirilis Forbes per 7 Maret 2021, Bill Gates merupakan orang terkaya nomor empat di dunia dengan total kekayaan bersih mencapai 124,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.776,9 triliun.

Kendati hidup sukses dan bergelimang harta, Gates bersama istrinya, Melinda Gates, tidak akan mewariskan seluruh kekayaannya kepada tiga anaknya.

Ketiga anak Gates, Rory John, Jennifer Katharine, dan Phoebe Adele dilaporkan hanya akan menerima warisan masing-masing sebesar 10 juta dollar AS (sekitar RP 142,9 miliar).

“Tidak baik bagi anak-anak jika mereka memiliki kekayaan dalam jumlah besar. Itu bisa mengganggu jalan apapun yang mungkin mereka ciptakan dengan sendirinya,” kata Gates, sebagaimana dihimpun dari SFGate.

Dermawan dan peduli lingkungan

Alih-alih diwariskan untuk ketiga anaknya, Gates dan Melinda justru akan memberikan sebagian besar kekayaannya untuk kegiatan amal.

Gates dan Melinda memang diketahui mendirikan yayasan swasta bernama William H. Gates Foundation pada 1994 silam. Yayasan ini kemudian berubah nama menjadi Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) pada tahun 1999.

BMGF memiliki tujuan utama yakni meningkatkan perawatan kesehatan dan mengurangi kemiskinan ekstrem di seluruh dunia, serta memperluas peluang pendidikan dan akses ke teknologi informasi di AS.

BMGF juga turut mendukung berbagai isu sosial, kesehatan, dan pendidikan. Misalnya di bidang kesehatan, BMGF diketahui telah mengucurkan dana sebesar 86 juta dollar AS untuk memberantas penyakit polio di dunia.

Yang terbaru, BMGF juga berkomitmen menyumbangkan 1,75 miliar dollar AS (sekitar RP 25 triliun) sebagai respons menghadapi pandemi Covid-19.

Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan vaksin, perawatan, obat-obatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Covid-19.

Sejauh ini, Bill dan Melinda diketahui telah mendonasikan hampir 36 miliar dollar AS (sekitar RP 514,6 triliun) kepada BMGF.

Selain Bill dan Melinda, BMGF juga didukung oleh investor kenamaan dunia, Warren Buffet. Pada 2006, Buffet mengatakan akan menyumbangkan setidaknya 37 miliar dollar AS (kira-kira Rp 528,9 triliun) dari harta kekayaannya kepada BMGF.

Pada 2018, BMGF dilaporkan memiliki dana abadi sebesar 46,8 miliar dollar AS (sekitar RP 669 triliun), menjadikannya sebagai yayasan swasta terbesar di dunia.

Kegiatan amal yang dilakukan Bill, Melinda, dan Buffet ini dipertegas oleh ikrar “The Giving Pledge” yang mereka tanda tangani pada Desember 2010.

The Giving Pledge adalah sebuah ikrar untuk menginspirasi orang-orang kaya dunia agar menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan bersih yang dimiliki untuk kegiatan amal, baik selama mereka hidup atau setelah meninggal.

Pada 2020, ikrar “The Giving Pledge” telah diikuti oleh 211 orang kaya yang berasal dari 23 negara.

Selain terkenal dermawan, Gates juga diketahui peduli terhadap isu lingkungan seperti perubahan iklim. Pendiri Microsoft ini juga menulis buku berjudul How to Avoid a Climate Disaster: The Solutions We Have and the Breakthroughs We Need.

Ia bahkan mendorong adanya peralihan dari mobil konvensional ke mobil listrik, sebagaimana dihimpun dari CBS News. Sebab, menurut Gates, dunia perlu menghilangkan emisi gas rumah kaca dan mencegah peningkatan suhu yang dahsyat.

Diberi penghargaan oleh Ratu Elizabeth II

Bill dan istrinya telah banyak melakukan kegiatan filantropis dan diapresiasi oleh sejumlah pihak. Misalnya, pada 2005, Majalah Time menobatkan Gates dan istrinya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di abad ke-20.

Pada tahun yang sama, Ratu Inggris Elizabeth II menganugerahi Gates dengan gelar kebangsawanan sebagai Knight Commander of the Most Excellent Order of the British Empire.

Pada tahun 2006, Gates dan istrinya dianugerahi Order of the Aztec Eagle oleh pemerintah Meksiko atas kegiatan filantropis mereka di seluruh dunia mencakup bidang kesehatan dan pendidikan.

Lalu, pada 2016, kegiatan filantropis Gates dan Melinda kembali diapresiasi. Ketika itu Presiden Barack menobatkan keduanya sebagai penerima Presidential Medal of Freedom, sebagaimana dihimpu KompasTekno dari situs Biography.

Profil Bill Gates

Nama lengkap: William Henry Gates III

Nama populer: Bill Gates

Tempat dan tanggal lahir: Seattle, AS, 28 Oktober 1955

Usia: 65 tahun

Istri: Melinda French Gates (menikah 1994)

Anak: Jennifer Katharine Gates (24), Rory John Gates (21), dan Phoebe Adele Gates (18)

Kekayaan bersih: Rp 1.776,9 triliun versi Forbes per 7 Maret 2021.

Pendidikan

Lakeside School, Seattle (1967-1973)

Universitas Harvard jurusan hukum (1973-1975, tidak tamat)

Perusahaan dan organisasi yang didirikan

Microsoft (4 April 1975)

Bill & Melinda Gates Foudation (1994)

Penghargaan

World's most influential people oleh Majalah Time (2005)

Gelar kebangsawanan Inggris sebagai "Knight Commander of the Most Excellent Order of the British Empire" oleh Ratu Inggris Elizabeth II (2005)

Order of the Aztec Eagle oleh pemerintah Meksiko (2006)

Presidential Medal of Freedom oleh Presiden Barack Obama (2016)

Artikel ini telah tayang Kompas.com dengan judul "Profil Bill Gates, Pendiri Microsoft yang Putus Kuliah demi Kejar Mimpi"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bill Gates Tiba di Istana, Langsung Disambut Prabowo"

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved