Kabinet Merah Putih
Terbongkar dalam Sidang Kabinet, Prabowo Subianto Ternyata Usulkan Amran Jadi Mentan Ganti Syahrul
Presiden RI, Prabowo Subianto blak-blakan soal soal karier dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden RI, Prabowo Subianto blak-blakan soal soal karier dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Hal itu disampaikan saat dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Mulanya Prabowo menyinggung soal keberhasilan dari Bidang Pangan termasuk kementerian pertanian.
Belakangan dia pun membongkar bagaimana Amran sulaiman bisa kembali menjadi menteri pertanian era Presiden Joko Widodo.
Saat itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mundur dari jabatannya karena masalah hukum.
“Saat itu menteri pertanian kosong. Saya langsung menghadap ke Presiden Jokowi,” katanya.
Saat itu, ia pun mengajukan Amran Sulaiman sebagai menteri pertanian.
“Saya ajukan pak menteri pertanian saat periode pertama bapak. Mungkin Pak Jokowi bertanya ’kenapa bukan orang Gerindra yang diajukan’ tapi saya punya pemikiran lain,” katanya sambil menegur wakil presiden RI, Gibran Rakabuming Raka untuk mengkonfirmasi ke Joko Widodo, ayahnya.
Prabowo pun mengatakan, untuk kepentingan negara, maka tidak boleh hanya memikirkan pribadi dan kelompok.
“Selain itu, kan presiden terpilihnya adalah menteri pertahanan. Jadi saya anggap ini sebuah keputusan saya juga,” katanya.
Akhirnya Presiden Joko Widodo melantik Amran sebagai Menteri Pertanian pada 25 Oktober 2023.
Prabowo Candai Amran Sulaiman
Presiden RI, Prabowo Subianto memimpin dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Dalam sidang itu, ia menyinggung soal kinerja dari menteri pertanian Amran Sulaiman dan wakil menterinya, Sudaryono.
“Hasil di sumatera selatan produksi berasnya dari 3 juta, mereka meyakini naik 4 juta ton. Saya kira di seluruh dunia ini adalah prestasi. Kalau kita berbuat baik maka kita jangan rendah diri,” katanya.
Menurutnya, serapan beras ke pemerintah mencapai tertinggi sepanjang sejarah NKRI.
“Belum pernah pemerintah menguasai jumlah tonase beras sebesar sekarang. Ini adalah prestasi,” katanya.
Menurutnya, pertanian itu sangat sensitif.
“Salah kecil maka akibatnya buruk, kita mempertimbangkan la nina, el nino dan kekeringan. Alhamdulillah pejabat kita mampu. Bukan saya suka memuji, kalau ada yang berprestasi saya harus akui. Menteri pertanian dan timnya semua fokus,” katanya.
Menurutnya, menteri pertanian bisa hadir di sini.
“Untung ada menteri pertanian ada di jakarta, biasanya saya cari nggak ada. Duanya menteri dan wakil menteri sudah item sekali. Berarti menteri dan wakil menteri ini bekerja,” katanya.
“Kalau nggak item malah saya curiga,” katanya.
Menurutnya, dia sudah menerima mantan Perdana Menteri Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen.
“Yang pertama kali disampaikan adalah kami perhatikan, prestasi Indonesia luar biasa, produksi berasnya sangat naik dan berlimpah. Biasanya Indonesia beli beras dari kita,” katanya mengkonfirmasi ke Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan proyeksi produksi beras Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton sepanjang 2025.
Proyeksi tersebut berdasarkan dari laporan terbaru Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moh Arief Cahyono, mengatakan jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan produksi beras tertinggi di kawasan ASEAN tahun ini.
Produksi beras nasional pada semester I tahun 2025 melonjak tajam sebesar 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi Januari-Juni 2025 diperkirakan mencapai 32,57 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), meningkat 3,27 juta ton dibanding semester I/2024. Produksi beras turut meningkat menjadi 18,76 juta ton, naik 1,89 juta ton dari tahun sebelumnya.
Arief menilai capaian ini tak lepas dari strategi pemerintah sejak awal masa tanam. Ketersediaan pupuk subsidi, benih unggul, dan perluasan mekanisasi pertanian menjadi kunci suksesnya lonjakan produksi.
"Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kami terus bekerja keras meningkatkan produksi padi yang merupakan komoditas strategis dan menjadi perhatian besar Bapak Presiden," kata Arief dalam keteranganya, Minggu (4/5/2025).
Menurut dia, capaian positif produksi ini juga tercermin dari tingginya serapan beras nasional. Penyerapan bulan April mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai lebih dari 1,3 juta ton hanya dalam satu bulan.
"Biasanya, dalam 10 tahun terakhir atau bahkan 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton saja. Angka serapan ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan di Indonesia," terang Arief.
Stok beras nasional pun terjaga dengan baik. Perum Bulog melaporkan bahwa cadangan beras pemerintah saat ini hampir menyentuh angka 4 juta ton, jumlah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.(tribun-timur.com/hasim arfah)
Daftar 10 Menteri dan Utusan Khusus Terkaya Kabinet Merah Putih, Ada Amran dan Raffi Ahmad |
![]() |
---|
Momen Prabowo Subianto Tolak Jabat Tangan Bahlil, Idrus Marham Bantah Isu Hubungan Renggang |
![]() |
---|
Wacana Kapolri Dicopot dan Usulan Pemakzulan Gibran, Idrus Marham: Jangan Dikte Presiden |
![]() |
---|
Idrus Marham: Demokratisasi Era Prabowo Taat Azas dan Rasional, Bukan Kebebasan Liar |
![]() |
---|
Dijamin Amran Sulaiman dan Jenderal Listyo, Prabowo Subianto: Tahun 2026 Indonesia tak Impor Jagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.