Kelas Disekat Jendela Kawat, Begini Kondisi MI Nuruttayebah Sinjai

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN – Guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nuruttayebah Leppang, Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terpaksa membuat sekat di ruang kelas.

Sekat tersebut membagi satu ruangan menjadi dua bagian.

Langkah ini diambil karena jumlah ruang kelas tidak mencukupi.

"Di sekolah hanya ada empat ruangan kelas, sehingga kami buat sekat agar siswa cukup ruangan," kata Darmawati, guru setempat, Jumat (1/5/2025).

Satu ruangan dijadikan kantor dan ruang guru.

Tiga ruangan lainnya disekat menggunakan tripleks dan papan agar bisa menampung semua kelas.

Sekolah ini sudah berdiri puluhan tahun.

Awalnya, MI Nuruttayebah hanya berdinding papan dan bertiang kayu.

Seiring waktu, bangunan sekolah telah berubah menjadi tembok permanen, meski perkembangannya lebih lambat dibanding sekolah negeri.

Jendelanya menggunakan kawat ram besi.

Meski dalam keterbatasan, para guru tetap semangat mengajar.

Jumlah siswa lebih dari 30 orang.

MI Nuruttayebah adalah sekolah swasta dikelola oleh Yayasan Nuruttayebah.

Seperti terlihat pagi tadi, guru tetap mengenakan batik dan pakaian adat saat mengawasi siswa yang mengikuti ujian.

Kondisi serba kekurangan ini dirasakan setiap hari oleh guru dan siswa.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Yayasan MI Nuruttayebah Leppang, Muh Ilyas.

"Memang kondisinya demikian. Karena ini sekolah swasta, maka kami berharap bantuan para dermawan dan pemerintah," kata Ilyas.

Ia menyebutkan, siswa di sekolah ini berasal dari pelosok Sinjai dan mayoritas dari keluarga kurang mampu. (*)