Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TPA Aleppoe Parepare Mulai Over Kapasitas, Sampah Masuk Jalan Umum

Banyaknya produksi sampah Parepare membuat TPA Aloppoe Parepare mulai full, bahkan sampah sudah menempati jalan sekitar TPA.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
TPA ALOPPOE PAREPARE - Kondisi TPA Aloppoe Parepare yang mulai over kapasitas, Jumat (2/5/2025) 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Tempat pembuangan akhir (TPA) Aloppoe Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai over kapasitas.

Banyaknya produksi sampah Parepare membuat TPA Aloppoe Parepare mulai full, bahkan sampah sudah menempati jalan sekitar TPA.

Penanggungjawab TPA Aloppoe, Sapar mengatakan, TPA Aloppoe sudah tidak bisa lagi menampung banyaknya sampah yang datang setiap hari.

Kata dia, pemerintah harus mencari lahan baru untuk tempat pembuangan sampah.

"Iya sudah mulai full tidak bisa menampung lagi. Semakin banyak sampah masuk," katanya Jumat (2/5/2025).

"Seandainya Pemkot mau cari lahan, di sini banyak lahan kosong. Warga juga sudah pernah menawarkan. Tapi mungkin pemerintah belum mau," ucapnya.

Sapar mengungkapkan, dirinya sampai bingung mengarahkan jika ada sampah yang masuk di TPA Aloppoe. Dikarenakan tidak ada lagi ruang yang tersedia.

"Saya sebagai penanggung jawab di sini bingung, kita mau arahkan ke mana sampah kalau begini. Terpaksa ditumpuk saja," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Parepare, Syahrizal menepis TPA Aloppoe sudah over kapasitas.

Menurutnya, masih ada satu dari tiga zona yang bisa menjadi lahan TPA.

"Kalau sekarang yang digunakan untuk membuang kembali ke zona 1. Totalnya 3 zona. Belum (penuh), masih ada zona 2 yang masih bisa digunakan," tepisnya.

Syahrizal mengutarakan, pembukaan lahan baru sudah dilarang Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dia menjelaskan, pemerintah didorong untuk mengelola sampah agar bisa menjadi bahan bakar.

"DLH kabupaten kota se-Indonesia saat ini didorong untuk mengolah sampah yang ada di TPH. Agar supaya masih bisa digunakan ke depannya. Salah satu upayanya dengan program RDF (Refuse Derived Fuel)," jelasnya.

Pihaknya juga mengklaim TPA yang digunakan sekarang memiliki plastik membran untuk menampung air lindi. Sehingga serapan air sampah akan meresap ke tanah lalu masuk ke kolam lindi.

"Kalau airnya lindi itu aman. Kalau ada nanti RDF kan sampahnya bisa habis," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved