Opini
Shift Malam Terus-menerus pada Buruh Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Hari Buruh diperingati setiap tanggal 1 Mei 2025, dimana hari tersebut merupakan hari libur resmi nasional yang diadakan Pemerintah Indonesia untuk
Prima Trisna Aji
Dosen Prodi Spesialis Medikal Bedah, Universitas Muhammadiyah Semarang
HARI Buruh diperingati setiap tanggal 1 Mei 2025, dimana hari tersebut merupakan hari libur resmi nasional yang diadakan Pemerintah Indonesia untuk menghargai profesi pekerjaan buruh.
Kita ketahui bahwa profesi buruh merupakan profesi berat dimana setiap manusia harus bsia mempersiapkan baik jiwa dan raga untuk menjalaninya.
Bagaimana tidak?
Buruh merupakan profesi yang mengharuskan seseorang untuk menjalani jaga shift yang terbagi menjadi tiga waktu yang shift pagi, siang, dan malam.
Mengacu pada peraturan pemerintah Indonesia tentang buruh bahwa berdasarkan Pasal 81 angka 23 Perppu Cipta Kerja yang mengubah Pasal 77 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, setiap pekerja harus memenuhi 8 jam kerja setiap hari, 40 jam kerja seminggu, dan 5 hari kerja seminggu.
Secara spesifik shift tersebut diatur yaitu antara pukul 7 pagi hingga pukul 3 sore, shift 1 dimulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 3 sore, shift 2 dimulai dari pukul 11 malam hingga pukul 7 pagi, dan shift 3 dimulai dari pukul 3 sore hingga pukul 11 malam.
Bagi buruh yang terutama menjalani shift malam mereka selama semalaman mengharuskan untuk berdiri tidak tidur, hal ini bisa memicu gangguan pada masalah kesehatan yang serius.
Ketika buruh pabrik menjalani shift malam maka akan sangat menggangu siklus tidur mereka sehingga pada sel tubuh tidak diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Hal ini tentunya bisa menyebabkan masalah kesehatan organ apabila dilaksanakan secara terus menerus.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidak tidur semalaman atau kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah fisik dan mental.
Beberapa masalah yang dapat terjadi antara lain penurunan daya tahan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes, masalah mental seperti stres dan kecemasan, serta gangguan pada fungsi otak dan memori.
Salah satunya masalah Kesehatan yang serius yang mayoritas bisa diakibatkan karena kurang tidur adalah masalah pada kesehatan jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Eka Hospital menunjukkan bahwa kurang dari 6 jam tidur per malam meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Pesantren sebagai Katalis Peradaban, Catatan dari MQK Internasional I |
![]() |
---|
Paradigma SW: Perspektif Sosiologi Pengetahuan Menyambut Munas IV Hidayatullah |
![]() |
---|
Dari Merdeka ke Peradaban Dunia: Santri Sebagai Benteng Moral Bangsa |
![]() |
---|
Makassar dan Kewajiban untuk Memanusiakan Kota |
![]() |
---|
Ketika Pusat Menguat, Daerah Melemah: Wajah Baru Efisiensi Fiskal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.