Hanya Rp130 Ribu, Main Jetski Sambil Nikmati Sunset di GWD Nepo Wajo

TRIBUN-TIMUR.COM, WAJO - Wahana baru kini hadir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yakni Jetski Wisata alam Danau Tempe.

Setelah Kota Makassar, Kabupaten Bulukumba, dan Luwu Timur, Kabupaten Wajo juga mulai memperkenalkan wisata Jetski bagi warga, khususnya mereka yang berkunjung ke Gelora Wisata Desa (GWD) Nepo.

Lokasinya, di Jl Pelita, Desa Nepo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Jaraknya sekitar 6 km dari pusat kota Sengkang, ibu kota Kabupaten Wajo atau ditempuh sekitar 10 menit menggunakan kendaraan.

Uniknya, wisata Jetski di GWD tak seperti di tempat lain.

Di sini, anda akan bermain Jetski mengelilingi Danau Tempe yang terbilang dalam.

Terlebih, adanya gelombang permukaan atau alun yang relatif besar memacu anda bermain Jetski di Danau itu.

Baca juga: Warga Wajo Ramai Berburu Senja di GWD Nepo, Tiket Masuk dan Parkir Gratis

Pantauan Tribun-Timur.com, tampak pengunjung antre bermain Jetski, sebab hanya ada dua fasilitas yang disediakan.

Pengelola Jetski Danau Tempe, Azwar mengungkap, biaya menggunakan Jetski tergantung waktu yang diinginkan.

"Kami ada dua tipe Jetski. Kalau yang kecil atau medium speed itu berkisar antara Rp130 sampai Rp450 ribu untuk dua orang," ujarnya kepada Tribun-Timur.com saat ditemui, Rabu (30/4/2025)

Sementara, untuk tipe big family speed, biayanya antara Rp150 ribu-Rp550 ribu.

"Kalau yang besar itu Rp150 ribu untuk 5 menit, Rp250-10 menit, Rp300 ribu-15 menit dan Rp550 ribu untuk 30 menit bermain. Dan kapasitasnya sampai 3 orang," jelasnya.

Selain itu, pengunjung juga ditawarkan jasa dokumentasi menggunakan drone.

"Untuk dokumentasi menggunakan drone itu biayanya Rp100 ribu," papar Azwar.

Di sisi lain, Gelora Wisata Desa (GWD) Nepo juga menyediakan wahana lainnya.

Yaitu, pengunjung dapat menyewa perahu kayu dengan mesin (Katinting) untuk berkeliling Danau. Harganya, Rp20 ribu per orang dengan kapasitas 5-6 orang setiap perahu.

Juga, sejumlah spot instagramable tersedia.

Ada gazebo di tepi danau, jembatan kayu yang dicat warna-warni, serta ranting kayu yang dimanfaatkan sebagai siluet untuk menyempurnakan hasil jepretan.

Adapula dermaga beton, yang menjadi spot rebutan para pengunjung.

Pengunjung pun tak perlu khawatir ketika perut terasa lapar.

Di sana, ada banyak kedai jualan yang telah ditata rapi pengelola dalam hal ini Pemerintah Desa. 

Mulai makanan ringan hingga berat serta aneka minuman tersedia.

Makanan ringan seperti pisang goreng, ubi goreng, mi instan dan sarabba (minuman khas Sulawesi Selatan) dibanderol dengan harga bersahabat, dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu.

Mengunjungi GWD Nepo pun tak dipungut biaya.

Baik parkir maupun karcis masuk, semuanya gratis.

Seperti yang diungkap warga Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Kaharuddin.

"Baru pertama berkunjung ke sini, saya bersama keluarga naik mobil," ujarnya.

Lanjut, kata dia dirinya mendapat informasi dari keluarga lainnya terkait tempat wisata ini.

"Dapat info dari keluarga, katanya ada tempat wisata gratis. Suasananya bagus, apalagi kalau sore hari," lanjutnya.

Di sisi lain, warga Kecamatan Tempe, Anggun mengaku hampir setiap sore ke tempat ini.

"Kalau saya kak hampir setiap sore. Karena sunset nya indah, jelas terlihat," katanya.

"Kalau boleh jujur, masih belum tertata rapi. Tapi lumayan lah daripada yang dulu. Ini sudah ada dermaga dan tempat duduknya, intinya mantap," tandas Anggun sambil menikmati gorengan yang digenggamnya.(*)