Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fungibite, UMKM yang Populerkan Cemilan Jamur Tiram Sukses Buka Offline Store Pertama di Unhas

Langkah ini menjadi momentum besar bagi pengembangan bisnis mereka sekaligus upaya memperkenalkan jamur tiram sebagai bahan pangan utama bagi masyarak

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
OFFLINE STORE - Fungi Bite, UMKM muda yang berfokus pada produk olahan jamur tiram membuka offline store pertama di pelataran Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Minggu (27/4) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fungi Bite, UMKM muda yang berfokus pada produk olahan jamur tiram, kini mencatatkan tonggak penting dalam perjalanannya.

Setelah lama hanya berjualan secara online dan berpindah dari satu pameran ke pameran lainnya, Fungi Bite akhirnya membuka offline store pertama di pelataran Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar.

Langkah ini menjadi momentum besar bagi pengembangan bisnis mereka sekaligus upaya memperkenalkan jamur tiram sebagai bahan pangan utama bagi masyarakat.

Muhammad Raflyathaullah, pemuda berusia 21 tahun sekaligus founder Fungi Bite, memulai usahanya dengan visi sederhana namun revolusioner, mengolah jamur tiram menjadi produk kuliner yang familier dan mudah diterima masyarakat.

Awalnya, ia hanya seorang pemasok jamur tiram. Namun, melihat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi jamur tiram, ia tergerak untuk berinovasi.

"Jamur tiram memiliki kandungan protein setara ayam, tetapi dengan kalori lebih rendah dan tekstur lebih lembut," ujar Rafly saat ditemui di offline store barunya, Minggu (27/4).

Inovasinya menghasilkan produk cemilan bernama Fungi Bite, yang tidak hanya lezat tetapi juga ramah lingkungan.

Pembukaan offline store di pelataran Fakultas Pertanian Unhas menjadi langkah strategis bagi Fungi Bite.

Lokasi ini dipilih karena selaras dengan visi Fungi Bite untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, terutama generasi muda dan akademisi, serta memperkenalkan potensi jamur tiram sebagai alternatif protein sehat.

"Selama ini kami hanya bisa menjangkau pelanggan melalui platform online atau event-event tertentu. Dengan adanya offline store, kami berharap lebih banyak orang bisa mencoba langsung produk kami dan memahami manfaat jamur tiram," ungkap Rafly.

Offline store ini tidak hanya menjadi tempat penjualan produk, tetapi juga wadah edukasi bagi masyarakat. Pengunjung dapat mempelajari proses budidaya jamur tiram, manfaat kesehatannya, serta berbagai resep inovatif yang bisa dibuat dari bahan ini.

Keberhasilan Fungi Bite tidak hanya datang dari kerja keras Rafly semata, tetapi juga berkat dukungan tangan-tangan yang peduli terhadap perkembangan UMKM di Makassar.

Salah satunya adalah pelatihan digital marketing dan pendampingan bisnis yang diberikan oleh Rumah BUMN BRI Makassar. Ayu Anisela, Project Leader Rumah BUMN BRI Makassar, dengan nada bangga bercerita tentang perjalanan Rafly.

"Rafly ini salah satu contoh nyata bagaimana pelatihan yang kami berikan bisa benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Dulu, dia datang sebagai peserta pelatihan digital marketing yang ingin belajar. Sekarang? Lihat saja, usahanya sudah berkembang pesat. Apalagi setelah mendapat inkubasi di Universitas Hasanuddin, progresnya semakin luar biasa," ungkap Ayu sambil tersenyum.

Bagi Ayu, kisah Rafly adalah bukti bahwa kesempatan dan pembinaan yang tepat bisa membuka pintu bagi anak muda untuk berinovasi dan berkarya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved