Setelah Makassar, Kasus LGBT juga Viral di Bone

TRIBUNBONE.COM, KAHU— Puluhan massa Aliansi Pemuda Kahu melaksanakan aksi damai di Kantor Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (25/4/2025).

Dalam tuntutannya, mereka menolak keras perbuatan LGBT.

Aksi tersebut merespon video yang memperlihatkan dugaan hubungan sesama jenis di Kecamatan Kahu. 

Peristiwa ini memicu Aliansi Pemuda Kahu mendatangi Kantor Kecamatan Kahu.

Massa aksi mendesak Kapolsek Kahu para pelaku aksi LGBT yang dianggap mencoreng nama baik masyarakat Kahu.

Selanjutnya mendesak Camat Kahu agar mengundang para kepala desa dan tokoh-tokoh agama dari seluruh desa serta pemangku kepentingan untuk membahas langkah-langkah antisipatif agar peristiwa seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari.

“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini karena dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat Kahu, yang mayoritas memegang teguh ajaran agama,” kata Kordinator Aliansi Pemuda Kahu. Iwan Afandi.

Iwan berharap pelaku LGBT harus dihukum sesuai aturan yang berlaku agar tidak ada lagi kejadian serupa.

"Langkah pencegahan dan penegakan hukum perlu dilakukan secara proporsional dan edukatif. Aparat juga perlu menyikapi berbagai bentuk pelanggaran hukum apapun bentuknya,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Kepegawaian Kecamatan Kahu, Agus Salim menyampaikan pihaknya menerima tuntutan Aliansi Pemuda Kahu.

“Saya sangat mengapresiasi langkah teman teman dalam merespon kasus viral ini,” katanya.

Agus menuturkan pihak Kecamatan Kahu tidak akan memberikan ruang terhadap pelaku LGBT.

“Kami sama-sama berkomitmen tidak memberikan ruang terhadap pelaku LGBT,” ujarnya. 

Ditempat yang sama, Kapolsek Kahu, Iptu Muh Amir menegaskan pihaknya sudah serius menangani kasus tersebut.

“Polres Bone sudah menangani kasus ini, sementara kita melakukan pendalaman,” katanya.

Iptu Muh Amir juga meminta Aliansi Pemuda Kahu untuk memberikan kepercayaan kepada pihak kepolisian dalam menangani kasus tersebut

Sebelumya kasus yang sama juga terjadi di Makassar, kasus ini pun menjadi perhatian serius oleh Pemerintaah Kota Makassar.(*)