Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Pejabat, Hamiruddin Warga Pulau Lumu-lumu Makassar Wakafkan Perahu ke Baznas

Meski hanya lulusan SD dan hidup sederhana, Haji Hamiruddin dari Pulau Lumu-Lumu wakafkan perahu Rp70 juta untuk ambulans laut warga pulau.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Baznas Makassar
WAKAF PERAHU – Ketua Baznas Kota Makassar, HM Ashar Tamanggong (ketiga dari kiri) dan H Hamiruddin (ketiga dari kanan) saat penyerahan wakaf perahu untuk ambulans laut. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Bukan pejabat, bukan pula pengusaha. Haji Hamiruddin hanyalah warga sederhana dari Pulau Lumu-Lumu, Makassar.

Namun, hatinya yang besar menggerakkannya mewakafkan satu unit perahu Jolloro’ senilai Rp70 juta ke Baznas Kota Makassar untuk dijadikan ambulans laut bagi warga kepulauan.

Pria yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD) ini menjadi sorotan setelah mewakafkan satu unit perahu Jolloro. 

Perahu tersebut akan difungsikan sebagai ambulans laut bagi warga pulau.

H Hamiruddin merupakan warga Pulau Lumu-Lumu, Kelurahan Barang Caddi, Kecamatan Sangkarrang, Kota Makassar. Saat ini, usianya 55 tahun.

Di kampung halamannya, ia dikenal sebagai sosok dermawan dan aktif dalam kegiatan sosial.

Ia menjabat sebagai Ketua RW dan juga menjadi anggota Linmas (Perlindungan Masyarakat) setempat.

Meski berlatar belakang pendidikan rendah dan hidup sederhana, Hamiruddin memiliki jiwa sosial yang besar.

Ia mencari nafkah dari hasil laut yang ditangkap bersama keluarganya. 

Dari penghasilan itu, ia membesarkan enam anak, meski satu di antaranya telah meninggal dunia.

Keikhlasannya untuk berbagi bukan hal baru. 

Selama ini, ia kerap menyewakan perahunya kepada warga pulau yang ingin ke Makassar, namun tanpa tarif tetap—cukup bayar seikhlasnya.

Bahkan, untuk warga yang membutuhkan pertolongan menyebrang, ia tak pernah meminta bayaran.

"Kebetulan kerja sehari-hari saya mengantar orang pulau untuk belanja ke Makassar, artinya kita beri kemudahan," katanya saat dihubungi, Selasa (22/4/2025) malam.

Keputusan mewakafkan perahu bukan demi pujian, melainkan sebagai bentuk keyakinan bahwa setiap kebaikan akan membawa berkah. (*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved