70 Persen Tenaga Kerja PT MDA Warga Lokal, BPS Catat Dampak Besar bagi Perekonomian Luwu

TRIBUN TIMUR.COM, LUWU - Kehadiran PT Masmindo Dwi Area (MDA) sebagai investor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, membawa angin segar bagi perekonomian warga.

Salah satu buktinya, daya beli masyarakat meningkat signifikan berkat penyerapan tenaga kerja lokal yang masif oleh perusahaan tambang emas ini.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran per kapita masyarakat Luwu melonjak dalam setahun terakhir.

Pada 2023, pengeluaran untuk makanan sebesar Rp530.622 per orang, naik jadi Rp560.757 di 2024.

Sementara pengeluaran non-makanan naik dari Rp406.654 menjadi Rp463.536.

Total pengeluaran per kapita masyarakat Luwu tembus kurang lebih Rp 1 juta.

Saat ini, PT MDA di Kecamatan Latimojong, kini gencar merekrut tenaga kerja melalui kontraktornya, PT Macmahon Indonesia.

Targetnya 1.500 pekerja di tahap konstruksi produksi, dan 750 orang sudah direkrut, 70 persen di antaranya warga Luwu dan 30 persen dari luar daerah.

Warga Bajo Barat,  Jae mengaku bersyukur dengan proses rekrutmen yang transparan.

"Saya ikut tes, dapat pemberitahuan jelas. Kalau diterima, ini rezeki buat keluarga," ujanya.

Sementara itu, Kadisnakertrans Luwu, Hasbullah mengaku terkejut dengan besarnya serapan tenaga kerja lokal oleh MDA.

"Ada 16 mitra PT MDA, dan 70 persen pekerjanya warga sini. Ini luar biasa!" ungkapnya dalam rilis yang diterima tribun timur, Rabu (23) 

Hasbullah menegaskan, Pemkab memastikan rekrutmen berjalan adil dan mengutamakan warga terdampak proyek.

"MDA bahkan memberi pelatihan las dan kelistrikan untuk tingkatkan skill SDM lokal," tambahnya.

Kehadiran PT MDA dinilai strategis karena tak hanya menyerap tenaga kerja, tapi juga mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan di Luwu.

"Proyek Awak Mas bukan cuma soal investasi, tapi dampak nyata bagi perekonomian warga," tegas Hasbullah.