Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pedagang Pasar Lakessi Parepare Resah Dipalak Preman Setiap Hari

Pedagang Pasar Lakessi mengaku setiap harinya dipalak Rp 30 ribu dengan modus iuran pengamanan.

Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/RACHMAT ARIADI
PEDAGANG PASAR LAKESSI PAREPARE. Kondisi aktivitas di Pasar Lakessi Parepare. Pedagang mengeluhkan adanya pungli yang dilakukan preman. 

TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE -- Pedagang di Pasar Lakessi Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan preman.

Pedagang Pasar Lakessi mengaku setiap harinya dipalak Rp 30 ribu dengan modus iuran pengamanan.

Salah seorang pedagang Lakessi, Lina mengatakan, setiap hari dirinya didatangi pria untuk dimintai uang pengamanan.

Kata dia, sejumlah pria yang diduga preman itu memintai uang ke pedagang tanpa menunjukan identitas atau karcis.

Biasa sampai 5 orang datang minta setiap hari. Rp 30 ribu uang pengamanan," katanya kepada Tribun-Timur.com, Selasa (22/4/2025).

Lina mengungkapkan, aktivitas pemalakan terhadap pedagang pasar itu sudah lama terjadi.

Menurutnya, pedagang terpaksa memberikan uang kepada preman-preman tersebut dikarenakan takut lapak jualannya dirusak.

"Bagaimana kita tidak kasih, laki-laki semua baru mengancam rusak jualan. Lama mi bertahun-tahun, kita juga tidak berani," ungkapnya.

Terpisah, Kadis Perdagangan Parepare Andi Wisnah mengaku sudah sering menerima laporan pemalakan terhadap pedagang Lakessi.

Dia melanjutkan, Dinas Perdagangan Parepare setiap hari memungut retribusi ke pedagang sesuai Peraturan Daerah (Perda) sebesar Rp 5 ribu per lods.

"Kalau anggota kami di lapangan itu jelas, identitas jelas kemudian ada karcis diberikan, itu sesuai Perda Rp 5 ribu per lods," ucapnya.

Nah kalau ada yang meminta uang keamanan itu bukan dari kami dan itu tidak ada. Memang ada pedagang mengeluh banyak bayar," ujarnya.

Wisnah pun akan menindaki keluhan para pedagang tersebut. Dia juga mengimbau pedagang tidak memberi uang jika ada pihak meminta pungutan tanpa identitas dan karcis.

"Kami akan tindaki. Kami juga sampaikan, kalau ada yang meminta pembayaran, tidak na kasih ki karcis, jangan kita bayar," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved