Warga Miskin Maros
Nasib Warga Miskin di Maros, Sering Didata di Periode Chaidir Syam Tapi Tak Pernah Dapat Bantuan
Namun selama pemerintahan Chaidir Syam sebagai Bupati Maros, warga tersebut merasa diabaikan.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Ansar
Usman mengaku, sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan bedah rumah ke pemerintah dan Baznas.
Bahkan sudah ada perincian anggaran kebutuhan bedah rumah.
Merekapun memenuhi syarat bantuan karena lahannya adalah milik pribadi.
"Iya ini milik orang tua mereka. Sudah tinggal sekitar 15 tahun di sana waktu masih ada orang tuanya sampai sekarang. Sejak dua tahun lalulah saya ajukan beberapa kali permohonan termasuk rinciannya. Tapi yah begitulah," lanjutnya.
Diketahui, satu keluarga terdiri dari suami istri dan empat orang anak, tinggal di sebuah rumah yang nyaris roboh.
Kepala keluarga bernama aco hanya bekerja serabutan dengan penghasilan di bawah dari Rp100 ribu perhari.
Jangankan untuk membiayai perbaikan rumah mereka, untuk makan sehari-hari saja mereka terkadang harus meminjam uang ke tetangga untuk membeli beras satu liter.
Cerita Herlina dan Aco
Kondisi menyedihkan dirasakan pasangan suami istri Harlina (40) dan Aco (40).
Herlina dan suami harus bertahan di rumahnya yang sudah reot bersama dengan empat anaknya.
Rumah panggung yang dihuni empat orang ini nampak sangat memprihatinkan.
Dinding rumah hanya menggunakan kayu yang sudah lapuk, sementara atap rumah pun sudah bocor sehingga saat hujan turun, air akan merembes hingga ke dalam rumah.
Tak sampai di situ, tiang penyangga rumah ini pun sudah miring, sehingga saat angin kencang menghadang, getaran akan begitu terasa di dalam rumah.
“Walau atap bocor dan rumahnya bergetar saat cuaca buruk, tapi kami tetap bertahan di dalam rumah,” beber Herlina kepada Tribun Timur.
Tak banyak perabotan di dalam rumah reot ini, hanya sebuah ranjang, serta tv dan kulkas yang rusak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.