Haji 2025
Kemenag Targetkan Indeks Kepuasan Haji 2025 Capai Level Excellent
Pasalnya, tahun ini kemungkinan tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji ditangani Kementerian Agama dan akan beralih ke Badan Penyelenggara Haji (B
Penulis: Mansur AM | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM Kementerian Agama Republik Indonesia menargetkan peningkatan indeks kepuasan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 ke level "excelent".
Pasalnya, tahun ini kemungkinan tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji ditangani Kementerian Agama dan akan beralih ke Badan Penyelenggara Haji (BPH) tahun depan.
Pelaksana Tugas Inspektur Jenderal Kemenag RI, Faisal Ali Hasyim, dalam penyampaian materi Pengawasan Kinerja Petugas Haji di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (17/4), berharap seluruh petugas PPIH tahun 2025 untuk menjaga integritas, menghindari tindakan tidak disiplin, serta menjauh dari praktik penyelewengan.
Ia juga menyampaikan pesan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, kemungkinan tahun depan, 2026, penyelenggaraan ibadah haji tidak lagi ditangani Kementerian Agama.
"Oleh karena itu kita perlu mewujudkan pengalaman ibadah yang lebih baik dan memuaskan bagi seluruh jemaah haji Indonesia," ujarnya.
Peningkatan Indeks Kepuasan Haji
Indeks kepuasan jemaah haji menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2023, indeks kepuasan tercatat sebesar 85,83 persen. Sementara itu, pada tahun 2024, angka tersebut naik menjadi 88,20 persen.
"Tren ini menggembirakan, namun kita tidak boleh berhenti dan berpuas diri. Tahun 2025, indeks kepuasan jemaah haji harus meningkat lagi dan mencapai level excelent," ujar Faisal.
Faisal memaparkan bahwa penilaian kinerja petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 2024 dibagi berdasarkan tiga fase utama: pra-Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), fase Armuzna, dan pasca-Armuzna. Berdasarkan hasil evaluasi, fase pra-Armuzna masih menjadi titik lemah dalam penyelenggaraan layanan.
“Beberapa aspek yang perlu diperbaiki adalah pelayanan di maktab, transportasi, dan penempatan akomodasi jemaah,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sikap dan dedikasi petugas PPIH dalam memberikan layanan yang maksimal. Menurut Faisal, senyum jemaah menjadi cerminan dari kualitas layanan yang diberikan.
Kita bisa menghadirkan layanan yang excelent dan prima. Kuncinya adalah petugas yang berkomitmen dan berkualitas, serta selalu siap menjawab kebutuhan jemaah secara responsif,” ujarnya.
Faisal menambahkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya diukur dari aspek teknis, tetapi juga dari kepuasan jemaah, baik di dalam negeri saat proses keberangkatan maupun selama pelaksanaan ibadah di Arab Saudi.
Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan administrasi dan layanan seperti proses di embarkasi, penerbangan, serta distribusi dokumen dan asuransi.
“Hal-hal ini harus dikelola dengan tata kelola yang baik agar jemaah merasa nyaman dan puas,” tambahnya.
Laporan wartawan tribun-timur.com, Mansur Amirullah, dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta
Menag Nasaruddin Umar Minta Maaf atas Layanan Haji 2025 |
![]() |
---|
Foto-foto Kloter Terakhir Jamaah Haji Tinggalkan Madinah, Petugas: Semoga Mabrur Semua |
![]() |
---|
Cerita Jamaah Haji Jalan Kaki dari Musdalifah ke Mina Sejauh 3 KM saat Suhu 48 Derajat |
![]() |
---|
Wakil Bupati Jemput 360 Jemaah Haji Asal Wajo di Asrama Haji Sudiang |
![]() |
---|
'Tukang Bubur Naik Haji' Asal Pomala Berat Tinggalkan Tanah Suci, Tiba 7 Juli di Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.